Mohon tunggu...
Ahmad Suparno
Ahmad Suparno Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qowaidul Fiqhiyyah: ” Jika Ada Dua Mudharat (Bahaya) Saling Berhadapan Maka di Ambil yang Paling Ringan ”

11 Desember 2015   01:30 Diperbarui: 11 Desember 2015   01:47 8984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana  penjelasan diatas dalam pembagian mafsadah, maka kita tinggalkan mafsadah yang haram walupun kecil dan kita memilih mafsadah yang makruh, dan kita meningalkan mafsadah muhararomah yang besar walupun harus mengerjakan mafsadah muharromah yang kecil, jika tidak ada pilihan lagi dan tidak munkin bagi kita meninggalkan semuanya.

 

 

وكذلك من المفاسد ما يتعلق بالغير ومنها ما هو قاصر على النفس، فالمفسدة القاصرة على النفس نرتكبها إذا لم نتمكن من درء المفسدة المتعلقة بالغير إلا بارتكاب المفسدة الأولى، مثال ذلك: إذا كان الإنسان مضطرا للأكل ولم يجد إلا ميتة أو طعاما لمن كان في مثل حالته فحينئذ إن أكل من الطعام الآخر-هو حلال- لكنه فيه مفسدة متعلقة بالغير، والميتة ليس فيها مفسدة متعلقة بالغير، فنقدم المفسدة القاصرة على النفس على المفسدة المتعلقة بالغير.

 

 


 

Dan begitu juga ada mafsadah dan bahaya yang kadang berhubungan dengan orang lain, dan  berhubungan dengan diri sendiri, maka jika dalam hal seperti ini, kita harus memilih mafsadah yang berhubungan dengan diri sendiri jika tidak  mungkin meningalkan keduanya, misalnya :

 

Jika ada seseorang yang sangat membutuhkan kepada makanan dan tidak mendapati kecuali bangkai atau binatang yang haram serta makanan yang halal tetapi milik orang lain yang sama keaadannya dengan dia (sangat membutuhkan makanan)  maka jika dia makan makanan yang halal milik orang lain tersebut yang bisa menyebabkan bahaya orang lain, sedang jika kita makan bangkai tersebut tidak membahayakan orang lain maka kita harus memilih memakan bangkai yang hanya berhubungan dengan diri sendiri bukan orang lain.

ومثال ذلك -أيضا- لو قيل للإنسان اقتل غيرك وإلا قتلناك، فحينئذ هنا مفسدتان: قتل النفس، وقتل الغير، والمفسدة المقدمة هنا المفسدة المتعلقة بالنفس، فنرتكب تلك المفسدة، ونتحمل القتل من أجل أن ندرأ المفسدة الأعظم المتعلقة بقتل الغير.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun