Mohon tunggu...
Ahmad Sulthan Aulia
Ahmad Sulthan Aulia Mohon Tunggu... Penerjemah - Pujangga Serambi Masjid

Seorang mahasiswa di salah satu Universitas Negeri Ibukota.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Singgah untuk Menaklukkan

14 Mei 2020   10:56 Diperbarui: 14 Mei 2020   10:54 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/trluter62

seperti kita semua, setiap perjuangan adalah anak zaman.

tetapi mereka menguak celah dinding sejarah, tepat disaat mentari meninggi, lalu peradaban menjadi cerah.

kerisauan sejarah akan jalan kehidupan, terkadang sedikit menghalau langkah untuk berjalan.

menjelma semuanya menjadi bisu, hingga menggigil sekujur tubuh kaku.

bahkan terkadang semua kesulitan, hanya ada dalam kubangan cerita para pecundang.

mereka menjadi bintang, namun kicauan teman seakan menjadi celah untuk melemah.

memang semua pintu harus dibuka dengan kunci, tetapi ada saat untuk mendobrak.

akankah pintu itu terbuka, dengan kunci yang pernah dipatahkan?

nihil rasanya, mengingat akan pelajaran yang terlalu rumit mengikuti teori.

lantas saat ketentuan Tuhan di luar teori, apakah akan tetap memaksakan pendapat lewat aksara?

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun