Sekitar tahun 2013
Duduk di bangku MTs NU Putra 1 kala itu
Bersama pena dan kertas sudah banyak ku tulis harapan - harapan lewat aksara bisu
Tentang pendidikan dan keadaan di perantauan.
Semua terangkum dalam satu buku yg ku sebutÂ
"Teman di kesendirian"
Banyak harapan yang tertuang disana, padahal tak tau mampu atau tidak untuk menggapainya.
Harapan-harapan harus dikejar ia tidak akan merayu datang menghampiri, bagaimanapun meraihnya kelak akan ada hasil dari susah payah yang kita perjuangkan. Salah satu yang tercantum dalam buku aksara bisu itu adalah
 " Al-Azhar University, Cairo, Egypt "
Berkat perjuangan tertatih tatih dan harapan yang tak kunjung pudar serta doa, sampai akhirnya di pertengahan tahun 2018 ada program belajar dua bulan di mesir.Â
Pesimis memang saat mendaftar dan bertemu dengan peserta lain dari seluruh Indonesia, bagaimana tidak ternyata mereka adalah dosen dan pimpinan pondok pesantren, bahkan rektor!Â
Aku???
Hanya anak baru lulus Aliyah! Yang masih bau bawang, mungkin kencur juga!
Namun tekad untuk menggapai harapan itu tetap tak pudar begitu saja, hingga saat memasuki ruang tes seketika teringat dawuh kyaiku, KH. Hasanuddin kriyani, Buntet Pesantren, Cirebon.
Kyaiku dawuh " arungi lautan yang ada di depanmu, jangan pernah bertepi sebelum sampai di tempat tujuan!"
Itu salah satu quote my life yg ku pegang erat. sampai saat ini!
Sampai diakhir tahun 2018 berita pengumuman turun!
Tak ku sangka, Alhmdulillah namaku ada diantara 40 peserta yang terjaring proses seleksi!
Padahal saat itu aku menyangka tak akan mampu meraih kursi kuota 40 orang, berkat doa semuanya satu kursi aku raih!
Pernah gagal tak masalah, berjuang menggapai harapan haruslah tetap dengan doa dan air mata di sepertiga malam.
Cairo, 21 Oktober 2019