Mohon tunggu...
Ahmad Sahidin
Ahmad Sahidin Mohon Tunggu... Freelancer - Alumni UIN SGD Bandung

Warga Kabupaten Bandung. Sehari-hari beraktivitas memenuhi kebutuhan harian keluarga. Bergerak dalam literasi online melalui book reading and review (YouTube Shalawat Channel). Mohon doa agar kami sehat lahir dan batin serta dimudahkan dalam urusan rezeki.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Pulang Bukber Ditabrak Motor

28 April 2021   20:16 Diperbarui: 28 April 2021   20:58 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sekira tiga hari lalu kala berkendara motor ada rasa takut dan khawatir celaka. Dan ternyata yang dikhawatirkan terjadi Rabu malam selepas bukber di daerah Sukamenak, Kabupaten Bandung.

Saya dan istri pakai motor sepulang makan buka puasa. Jalan raya menuju gang ke lokasi rumah lenggang. Tidak penuh seperti sore hari. Saya belok menuju gang ke lokasi rumah dan sudah pakai lampu sen. Ternyata ada motor tiger melaju kencang dari arah berlawanan. Posisi motor saya sudah agak pinggir dan ditabraklah.

Saya dan istri jatuh tertimpa motor. Penambrak pun jatuh. Saya berusaha bangun. Terasa kaki bagian mata kaki sakit dan lengan kanan pun sakit. Istri pun terkapar. Motor saya angkat. Istri dibawa ke pinggir oleh orang-orang. Alhamdulillah masih bisa berdiri. Hanya sakit punggung, lengan kanan, dan kaki. Itu yang dirasakan oleh istri.

Si penambrak diamankan di pinggir jalan. Dia berdiri. Saya tanya kenapa menabrak bukankah saya sudah dipinggir dan diberi lampu sen? Laki-laki muda tinggi dengan sorot mata merah menjawab: "Maaf, saya blank. Lagi ada masalah."

Saya lihat wajahnya seperti yang tertekan. Wajahnya kosong. Ia bilang maaf. Saya cek kondisi istri. Hanya sakit-sakit saja. Lantas saya biarkan penabrak itu pergi. Sebab tidak bawa identitas, tidak bawa handphone. Saya biarkan saja. Pedagang dan orang berkerumun, mereka mengenal saya karena memang tempat kejadian tersebut masuk daerah rumah saya.

Saya lepas saja si penabrak. Moga masalahnya tidak menambah masalah dalam hidupnya.

Motor jadoel honda legenda yang pinggir, saya engkel dan Alhamdulillah masih nyala.

Terasa sakit kaki kanan saya saat naik motor. Istri pun bisa naik motor. Saya jalan pelan menuju rumah. Tiba di rumah, sakit terasa pada kaki dan lengan. Istri pun demikian bilang.

Ya, ini musibah di bulan suci Ramadan. Kecil tapi memang terasa di badan sakitnya.

Saat memijat pelan bagian sakit, saya bilang pada istri bahwa beberapa hari kemarin bayangan celaka dari motor sudah muncul. 

Mungkin ini "kila-kila" (dalam budaya Sunda disebut tanda kejadian yang akan dialami) yang selayaknya diperhatikan kemudian antisipasi hal buruknya. Dan saya tidak dapat menangkap makna dari "kila-kila" yang muncul. Sekali lagi saya pahami ini bagian dari musibah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun