Mohon tunggu...
Ahmad Ricky Perdana
Ahmad Ricky Perdana Mohon Tunggu... Wiraswasta - gemar travelling, fotografi dan menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

seringkali mengabadikan segala hal dalam bentuk foto dan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kampanyekan Bhineka Tunggal Ika, agar Dunia Maya Semakin Berwarna

6 Juli 2019   08:10 Diperbarui: 6 Juli 2019   08:22 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Satu - redaksiindonesia.com

Indonesia merupakan negara yang penuh dengan warna-warni suku dan budaya. Indonesia merupakan negara dengan penuh warna ragam karakter manusia. Keragaman Indonesia inilah yang kemudian mengantarkan Indonesia sebagai negara yang majemuk. 

Meski mayoritas penduduknya memilih menjadi muslim, namun ada juga masyarakatnya yang memeluk Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Khonghucu. Di tingkat sosial masyarakat suku atau masyarakat pasti akan mempunyai karakter dan sikap tersendiri, dalam merespon setiap informasi.

Sayangnya keberagaman yang sudah menjadi karakter bangsa, terncam terganggu dengan maraknya intoleransi, radikalisme dan terorisme yang bibitnya terus menyebar di dunia maya. Ujaran kebencian yang terus disebarkan kelompok intoleran, nyatanya telah mempengaruhi sebagian masyarakat Indonesia. 

Keramahan yang selama ini selalu ada, kini berubah menjadi amarah dan perilaku yang bersifat persekusi. Perilaku negative yang tersebar di dunia maya itu, pelan-pelan akan berkembang dan mencari korban. Dan generasi milenial lah yang menjadi sasaran utama, karena sering menghabiskan waktunya di dunia maya.

Seperti kita tahu, karena keberadaan generasi milenial saat ini, perkembangan teknologi informasi begitu cepat terjadi. Karena keberadaan milenial, semua dinamika zaman berubah. Aktifitas belanja kini mulai didominasi dengan sistem belanja online. 

Aktifitas mencari informasi, pekerjaan, pendidikan, jual beli, dan masih banyak lagi aktifitas yang bisa dimanfaatkan secara bisnis. Wajar jika ucapan dan perilaku anak-anak muda saat ini lebih banyak dipengaruhi dengan apa yang mereka serap di dunia maya.

Yang menjadi persoalan jika yang diserap adalah hoaks yang dibalut ujaran kebencian. Yang mengerikan jika yang diserap adalah propaganda radikalisme. Anak muda yang banyak beraktifitas di dunia maya, berpotensi besar terpapar bibit kebencian, intoleransi dan radkalisme. 

Jika terus-terusan mendapatkan provokasi, tidak menutup kemungkinan mereka berani melakukan aksi terorisme. Semuanya itu hanya karena dipengaruhi oleh bibit radikalisme yang berkembang di dunia maya.

Karena itulah penting untuk terus mempropagandakan toleransi dan keberagaman. Indonesia satu dalam keberagaman merupakan fakta yang tidak bisa dibantah dari Indonesia sendiri. Dan kita merupakan bagian dari keberagaman Indonesia itu. Jika kita bagian dari warna itu sendiri, maka janganlah saling menghilangkan warna yang bisa memberikan keindahan Indonesia. 

Indonesia ibarat sebuah taman bunga yang dipenuhi aneka warna bunga. Akan terus menjadi indah jika keanekaragaman warna itu tetap terjaga. Biarlah keanekaragaman agama itu ada. Biarkanlah keanekaragaman bahasa daerah itu ada. Dan biarkanlah keanekaragaman karakter suku dan adat istiadat itu tetap ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun