Mohon tunggu...
Ahmad Qoyyim Musaddad
Ahmad Qoyyim Musaddad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Calm

PBS UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Etika Bermasyarakat yang Baik dan Benar Sesuai Nilai Pancasila

24 November 2021   23:55 Diperbarui: 25 November 2021   00:04 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam bermasyarakat dan berkehidupan sosial kita sangat memerlukan yang namnaya etika. Kita tidak bisa semena-mena dalam bertingkah laku, karena dunia ini bukanlah milik kita sendiri, melainkan milik bersama. Jadi, edukasi mengenai etika dalam bersosial sangat penting untuk diajarkan sejak dini. 

Etika dalam kehidupan telah ada sejak zaman dahulu dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, sehingga etika dalam hal ini bisa juga berarti sebagai nilai moral. Di Indonesia etika-etika dalam berasyarakat terkandung dalam nilai-nilai yang ada dalam sila pancasila. Lalu bagaimana cara pancasila bisa menjadi sistem etika yang ada di Indonesia? Sebelum membahas hal tersebut, kita perlu memahami apa pengertian dari etika itu sendiri.

Istilah "etika" berasal dari bahasa Yunani, "Ethos" yang artinya tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Secara etimologis, etika berarti ilmu tentang segala sesuatu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. 

Dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun masyarakat. Di manapun kita berada, kita tidak bisa lepas dengan yang namanya etika. Tanpa etika, kita tidak akan bisa diterima ke dalam masyarakat, karena dengan etika itu sendirilah kita bisa memunculkan kehidupan yang tentram, dan damai.

Lalu bagaimana bisa pancasila bisa menjadi sumber pedoman beretika kita dalam bermasyarakat? Apabila kita melihat setiap kalimat yang ada pada sila pancasila, kita akan mendapati banyak sekali pedoman bermasyarakat yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mulai dari sila pertama yang mengajarkan kita untuk selalu percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, percaya bahwa kita semua adalah orang-orang yang menyembah Tuhan sebagai pencipta alam semesta.

Di sila kedua berbunyi "kemanusiaan yang adil dan beradab". Sila kedua ini mengajarkan kita untuk selalu berperikemanusiaan terhadap semua orang terutama orang-orang yang ada di sekitar kita. Bersikap adil terhadap orang lain, mengakui dan menghormati hak-hak orang lain sudah menjadi kewajiban kita dalam berinteraksi dengan orang lain karena hal tersebut juga sebagai perwujudan kita dalam pelaksanaan HAM. 

Sila ketiga mengajarkan kita untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia. Meskipun kita terpecah menjadi berbagai macam suku bangsa, tetapi itu semua tidak bisa menjadi penghalang kita untuk bersatu karena kita semua hidup dalam satu negara yang sama yang apabila rakyatnya tidak bersatu dan terpecah belah akan mengakibatkan kedaulatan negara ini terancam.

Di sila ke empat pancasila "Kerakyatan yang dipimpin oleh khidmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Dalam sila ini kita diajarkan untuk selalu bermusyawarah dengan orang lain dalam menyelesaikan sebuah masalah. Selain itu selama bermusyawarah, kita juga harus bisa menghargai dan menghormati setiap hak orang lain, misalnya saat orang mengemukakan pendapat, maka kita harus bisa menerimanya meskipun pendapat tersebut berlawanan dengan pendapat kita. Dengan saling menghormati ketika bermusyawarah, hasil keputusan atau mufakat dapat dihasilkan lebih cepat.

Dalam sila terakhir berbunyi "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Sila ini memiliki kandugan yang sangat dalam mengenai bagaimana cara beretika terhadap orang lain. Keadilan sangat ditekankan karena keadilan sosaial merupakan landasan agar tidak ada yang namanya orang yang berderajat tinggi ataupun berderajat rendah, semua orang dianggap sama baik di mata tuhan maupun di mata manusia sendiri.

Setelah kita mengetahui nilai-nilai etika yang ada di pancasila, kita juga perlu tahu bahwa  etika sendiri memiliki nilai-nilai yang terbagi menjadi enam, yaitu :

  • Sesuatu yang fundamental yang dicari orang sepanjang hidupnya.
  • Suatu kualitas atau tindakan yang berharga, kebaikan, makna atau pemenuhan karakter untuk kehidupan seseorang.
  • Suatu kualitas atau tindakan sebagian membentuk identitas seseorang sebagai pengevaluasian diri, penginterpretasian diri, dan pembentukan diri.
  • Suatu kriteria fundamental bagi seseorang untuk memilih sesuatu yang baik di antara berbagai kemungkinan tindakan.
  • Suatu standar yang fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkah laku bagi dirinya dan orang lain.
  • Suatu "objek nilai", suatu hubungan yang tepat dengan sesuatu yang sekaligus membentuk hidup yang berharga dengan identitas kepribadian seseorang. Objek nilai mencakup karya seni, teori ilmiah, teknologi, objek yang disucikan, budaya, tradisi, lembaga, orang lain, dan alam itu sendiri. (Lacey, 1999: 23).

Jika melihat poin nomor lima, "suatu standar fundamental yang dipegang oleh seseorang ketika bertingkah laku bagi dirinya dan orang lain". Standar fundamental inilah yang dipakai orang dan sekitarnya untuk mengidentifikasi perbuatannya termasuk sikap yang baik atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun