Selain nilai-nilai yanga ada di atas, etika juga memiliki aliran-aliran etika yang dikenal dalam bidang filsafat meliputi etika keutamaan, teleologis, dan deontologis. Etika keutamaan atau biasa dikenal sebagai etika kebajikan adalah teori yang mempelajari keutamaan, artinya mempelajari tentang perbuatan manusia itu baik atau buruk. Teori ini mengaraha atau menekankan seseorang pada "Saya harus menjadi seeorang yang seperti apa".Â
Etika teleologis adalah teori yang menyatakan bahwa hasil atau dampak yang dihasilkan dari sebuah tindakan moral bisa jadi berlawanan dengan kebajikan. Misalnya ada seorang yang sebenarnya memiliki niat yang baik, namun dampak tindakan yang dilakukannya jelek, maka tindakannya dinilai secara moral sebagai tindakan yang jelek atau tidak etis.Â
Etika deotologis adalah teori etis yang bersangkutan dengan kewajiban moral sebagai hal yang benar dan bukannya membicarakan tujuan atau akibat. Teori ini menekankan pada kepekaan kita terhadap sebuah situasi. Ketika kita menghadapi sebuah situasi, kita dituntut untuk menentukan  hal apa yang semestinya dilakukan. Pertimbangan tentang kewajiban moral lebih diutamakan daripada pertimbangan tentang nilai moral.
Kesimpulan dari semua yang telah dipaparkan di atas adalah kita sudah semestinya bersikap etis kepada siapapun dalam kondisi apapun. Cerdas dalam mengambil keputusan sangat penting karena setiap yang kita lakukan pasti berdampak pada individu yang lain. Kita harus mampu menilai bagaimana dampak perbuatan yang kita lakukan terhadap orang lain? Apakah nantinya akan merugikan mereka atau tidak? Karena tindakan etis yang sesungguhnya adalah yang tidak merugikan pihak manapun.