Mohon tunggu...
Ahmad Noven Friyandi
Ahmad Noven Friyandi Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

- Akidah dan Filsafat. Univ. Al-Azhar Kairo - Penikmat musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Berkaca dari Tata Laku Sedekah Masyarakat di Mesir

30 Januari 2020   17:07 Diperbarui: 12 Maret 2020   18:54 4007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sulit bagi saya untuk menolak tawaran maidaturrahaman ketika saya melewati jalan yang di pinggir-pinggirnya di sediakan maidaturrahman.

Saya pun merasa terpukul karena kerap kali saya merasa berat menjalani ibadah puasa di Mesir yang selalu bertepatan pada musim panas.

Durasi puasa di sana bisa sampai 16 jam per hari dengan suhu udara yang sangat panas, dan selalu bertepatan dengan masa-masa ujian di kampus, akan tetapi yang demikian itu harusnya tidak jadi alasan.

Mereka benar, harusnya saya konsisten meningkatkan ibadah saya berlipat ganda dan terus mendoakan mereka yang telah berbaik hati memberi saya makan.               

Pada Juni 2018, Lembaga bernama Administrative Capital for Urban Development (ACUD) di Mesir telah mengadakan maidaturrahman dengan meja makan terpanjang dalam sejarah yang diselenggarakan dalam 15 hari terakhir Ramadan.

Meja yang digunakan memilki panjang 2.893,64 meter dan telah menyandang predikat sebagai meja pesta terpanjang sejak juni 2018 lalu, sebagaimana yang dikutip dari laman Egyptian Streets pada Minggu (12/5/2019). Itu membuktikan besarnya semangat Masyarakat Mesir untuk bersedekah di bulan suci Ramadhan.


Yang terakhir, yaitu dari pemlik swalayan Aulad Ragab (Ragab Sons) yang telah memiliki banyak cabang di Kairo. Kami memanggilnya dengan sebutan Baba Ragab (Ragab Fathers) Jasanya begitu besar kepada Mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir.

Ia rutin memberikan bantuan kepada kami berupa ratusan kilo beras, ratusan kilo ayam, dll. Terkadang dia hanya memberi beras. 

Bantuan itu biasanya ia berikan pada hari kamis di Wisma Nusantara. Tak tahu betapa besarnya duit yang ia keluarkan dalam sekali bersedekah kepada kami.

Biasanya Baba ragab juga membagi-bagi uang dan daging di setiap hari raya Iduladha. Kekayaan harta tidak membuat Baba Ragab lupa kepada Allah SWT., dan kepada sesama manusia, ia menggunakan kekayaannya untuk beramal baik, karena itulah Baba Ragab selalu di beri Allah kekayaan harta.

Begitulah sikap beberapa masyarakat Mesir yang saya temui. Semoga bisa menjadi contoh bagi kita. Jika pembaca terhormat memiliki kisah serupa bisa, bisa dibagikan di kolom komentar. Terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun