Mohon tunggu...
Ahmad Muttaqillah
Ahmad Muttaqillah Mohon Tunggu... Dosen - Berjuanglah menuju persatuan dan kesatuan

Praktisi Pendidikan MP UIN Jakarta Dosen Luar Biasa UMJ/UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cuaca di Negeri Paman Sam

15 November 2021   16:56 Diperbarui: 15 November 2021   17:43 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nisa     : "Berapa derajat dinginnnya, Fir?"

Firman : "Waduh, Nis.  Dinginnya antara  minus 31 derajat celsius sampai dengan minus 46      derajat celcius, lebih dingin daripada Kutub Utara!"

Nisa     : "Kutub Utara lebih dingin, dong, Fir?"

Firman : "Justru tidak. Malah dinginnya Kutub Utara minus 30 derajat Celsius pada saat itu."

Nisa     : "Dalam keadaan cuaca buruk begitu, ada masalah tidak di negeri itu?

Firman : "Ada Nis, Ribuan jalur penerbangan dihentikan. Banyak sekali orang yang meninggal dunia. Ada salah satu mahasiswa di Ilinois meninggal dunia di sebuah ruang kampus universitas. Di samping itu ada tunawisma yang terenggut nyawanya. Di berbagai tempat akibat cuaca itu banyak yang meninggal dunia lebih dari 80 orang meninggal terjebak dingin di area-area terbuka, di antara mereka beberapa tunawisma."


Nisa     : "Aku merinding mendengarnya, Fir. Dalam keadaan seperti itu apa yang mereka lakukan, Fir?"

Firman : "Ya, setiap orang harus berhati-hati dalam menhadapi cuaca dingin baik di luar maupun di dalam rumah. Tangan dan kaki harus tertutup rapat."

Nisa     : Bagaiman dengan kamu sebagai orang Indonesia dan orang-orang Asia?"

Firman : "Bagi orang Indonesia dan Asia pada umumnya harus memakai sarung tangan yang cukup tebal. Begitu pula kaus kaki yang tebal pula."

Nisa     : "Lalu kebanyakan orang lokal mungkin sudah biasa. Mereka lebih mudah mengatasi masalah itu, dong Fir?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun