Mohon tunggu...
Ahmad Muttaqillah
Ahmad Muttaqillah Mohon Tunggu... Dosen - Berjuanglah menuju persatuan dan kesatuan

Praktisi Pendidikan MP UIN Jakarta Dosen Luar Biasa UMJ/UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Banser Jadi Sorotan

29 Agustus 2020   23:27 Diperbarui: 29 Agustus 2020   23:27 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramailah Banser menjadi topik prmbicaraan. Pembicaraan di media sosial dan di koran-koran. Setiap waktu dan tempat, baik di ruang publik maupun di kantor-kantor. Ada apa gerangan dengan Banser begitu ramai untuk dibahas.

Mudah-mudahan pembahasan miring tentang Banser menjadi yang terakhir. Ya, mengapa miring, karena selama ini Banser selalu dicap negatif oleh kebanyakan masyarakat Indonesia, juga di kalangan nahdiyin sendiri.

Landasan utama didirikannya Banser adalah untuk memperkuat persatuan umat, dan menjaga citra baik para kiai, ulama ustadz, dan santri, baik di kalangan nahdiyin sendiri maupun yang lainnya. Termasuk keamanan para kiai, ustad, dan santri.

Di samping itu Banser turut serta dalam bakti sosial di masyarakat, misalnya membantu menyelamatkan di tempat-tempat terjadi bencana serta meberikan bantuan yang dibutuhkan bekerja sama dengan ormas-ormas Islam lainnya. Lebih daripada itu Banser juga memabnatu mengamankan umat agama lain dalam acara-acara hari-hari besar keagamaan.

Namun tampak dapat kita saksikan di media sosial mengenai aktivitas Banser saat ini. Banser sering ditarik-tarik untuk kepentingan-kepentingan yang tidak proporsional, diarahkan kepada kepentingan politik dan kekuasaan para elit politik sebagian kaum nahdiyin.

Yang sejatinya kaum nahdiyin tidak selamanya sejalan dengan kaum nahdiyin yang lain dalam pandangan politiknya, sebagaimana umumnya masyarakat Indonesia, yang notabene berbeda-beda dalam aspirasi politik Indonesia.

Singkatnya saja yang akhir-akhir ini sedang viral, seorang politisi pendukung pemerintah mendatangi Kiai yang dituduh pendukung HTI di Pasuruan. Sang politisi itu dengan membawa rombongan Banser membentak-bentak, mengintimadasi, mengancam sang Kiai secara verbal di sebuah pesantren.

Secara kasat mata, betapa memalukannya kelakuan sang politisi tadi. Menjadi tidak masuk akal bila sang Kiai harus diancam dan diintimidasi seorang  politisi berseragam Banser, sekalipun sang Kiai itu berbeda haluan politiknya.

Jangankan sang Kiai, seandainya ada orang berseragam Banser membentak-bentak pendeta atau biksu di sebuah tempat, karena berbeda haluan politik dengan dirinya. Betapa tidak mengurut dada   melihatnya, apalagi sang Kiai yang menjadi sasaran tembaknya.

Kini Banser jadi sorotan, lebih daripada itu mungkin bisa menjadi korban bila mereka hanya dijadikan alat untuk kepentingan politik sesaat, padahal umat ini beragam dalam menatap masa depan Indonesia.

Maka upaya menyelamatkan banser menjadi ormas yang netral di tubuh NU harus segera dilakukan, bahwa Banser bukan untuk kepentingan kelompok atau politik tertentu. Banser didirikan oleh K.H. Abdul Wahab untuk kepentingan umat dan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun