Mohon tunggu...
Ahmad Kharis
Ahmad Kharis Mohon Tunggu... Dosen - Kharis

Anak muda mencari arah dan tujuan Belum ada ketertarikan hidup yang jelas Sedang mencari kejelasan dari Maha Jelas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Segala Hal di Balik Itu Enak

27 November 2019   12:00 Diperbarui: 27 November 2019   12:43 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kehidupan sehari manusia di bumi memiliki alur yang berbeda. Biasanya penghidupan berjalan dilandasi nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan jika sebagai warga religius. Sebalinya bagi masyarakat mempunyai kekuatan sekuler akan ditopang siklus kehidupan sesuai niat dan tujuan masing-masing. 

Berbicara warga yang mendorong nilai-nilai religiusitas dalam kehidupan sehari-hari menjadi menarik dibahas. Karena betapa mereka mempunyai norma dan nilai tertentu pedoman menjalani hidup. Melihat kondisi di Indonesia yang multikultur akan membawa pola-pola hubungan kehidupannya bersama individu atau kelompok tertentu. 

Pedoman manusia religius dalam konteks ini merujuk pada nilai-nilai rukum islam, sebab kuantitas umat islam di Indonesia menjadi mayoritas daripada pemeluk agama atau kepercayaan lainnya. Selain itu, pemeluk agama islam memiliki keterkaitan pedoman/nilai-nilai religiusitas yang beragam. Tingkat derajat manusia patuh nilai-nilai ajaran agama tidak selalu konstan terhadap perilaku kesehariannya.

Nilai-nilai pemeluk agama islam yang sedikit dibahas dalam tulisan ini adalah rukun islam. Berikut ini nilai-nilai/isi dari rukun islam sebagai berikut :

1. Syahadat : 

Syahadat adalah kegiatan pengucapkan kalimat thoyyibah/kebaikan sesuai yang diperintahkan Tuhan melalui nabi-Nya. Jika diartikan bahasa Indonesia bermakna "Aku Bersaksi Kepada Allah SWT dan Aku Bersaksi Nabi Muhammad SAW utusan Allah SWT"

2. Sholat :

Perilaku ibadah yang mempunyai mekanisme runtut dari awal hingga akhir, biasanya dikerjakan ruang tertentu disebut masjid/musholla. Selain itu, beberapa tempat bisa difungsikan beribah sholat jika syaratnya terpenuhi disebut suci.

3. Puasa :

Kegiatan menahan nafsu makan, minum dan hawa nafsu serta hal yang membatalkan sesuai syariat islam.

4. Zakat : 

Menyampaikan barang berharga kepada orang yang membutuhkan melalui standarisasi syariat islam ditentukan.

5. Haji :

Kegiatan mengunjungi ka'bah di Makkah, Arab Saudi. Beberapa kegiatan berlangsung agak lama sesuai ketentuan syariat islam yang berlaku.

Kemampuan manusia memenuhi semua rukun islam jika di negara Indonesia dianggap sebagai manusia yang sempurna secara spiritual. Gelar kultural yang dipersembahkan kepada seseorang adalah Haji (Laki-laki)/Hajjah (Perempuan). Masyarakat menganggap gelar disemayamkan kepada seseorang karena sebab yang fundamental adalah sudah melakukan haji. Lantas pertanyaannya, jika mereka sudah melaksanakan haji tetapi nilai-nilai rukun islam lainnya luput dari kontrol. Apakah gelar tersebut masih disandang? 

Apakah perlu kita melakukan konsep membalik rukun islam yang selama ini berkembang diseluruh dunia. Baiklah, syarat menjadi Islam harus haji dulu yang mana jika orang Indonesia akan membutuhkan biaya cukup besar. Otomatis masyarakat Indonesia harus memiliki kekayaan yang cukup banyak baik secara materiil dan non materiil. Hingga terakhir rukun islamnya adalah syahadat, maka ada peluang seseorang mengakhiri hidupnya dengan mudah lalu mereka yakin akan masuk surga. Aturannya, mengucapkan syahadat lalu bunuh diri. Apakah cara itu mampu menaikkan gairah beragama dikalangan negara religius ?

Bersambung ...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun