Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Tantangan Umat Islam Ketika Jumlahnya Menjadi Terbanyak di Dunia

11 April 2015   15:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:15 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14287416841886817239

[caption id="attachment_360244" align="aligncenter" width="448" caption="hasil pew research, diambil dari realclearlworld.com"][/caption]

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Pew Research melalui survey demografi berdasar pada data penduduk yang dimiliki oleh PBB, umat Islam akan bertambah di masa depan, terdepan di banding agam lain di dunia. Hasil penelitian ini dirilis pada awal bulan April tahun 2015 ini (sumber). Pertumbuhan pesat itu dikatakan akan terjadi pada tahun 2050, seiring dengan pertumbuhan penduduk dunia. India diperkirakan akan mengungguli Indonesia dalam jumlah populasi muslim terbanyak ini. Dan pada tahun 2070 penduduk Islam akan memiliki jumlah terdepan di dunia.

Pew Research Center adalah badan non partisan yang memperhatikan dan meneliti berbagai banyak hal termasuk politik, jurnalistik, internet, media social, dan agama. Badan ini berpusat di Washington DC, Amerika Serikat. Nonpartisan berarti netral dan tidak berpihak pada pihak manapun, tidak disuport oleh partai politik dan juga tidak menyuport partai politik. Bukan hanya isu dan berbagai hal yang berkembang di Amerika, tetapi juga isu yang berkembang di dunia yang menjadi perhatian publik. Salah satunya tentu tentang perkembangan agama khususnya agama Islam di dunia.

Menurut Pew Research, jumlah populasi umat Islam pada tahun 2010 adalah 1.599.700.000 menempati urutan kedua terbanyak dibanding agama lain yang ada, akan bertambah pesat pada tahun 2050 dengan persentase pertumbuhan sekitar 73%, sehingga pada tahun 2070 populasinya akan terdepan di banding agama lain di dunia (sumber). Pertumbuhan ini terjadi diperkirakan karena beberapa hal termasuk tingginya tingkat kesuburan umat Islam di Negara yang bermayoritas umat Islam, perkembangan umat Islam di India (sebagai salah satu Negara dengan populasi terpadat), Afrika, dan juga Eropa serta Amerika.

Kabar ini tentunya merupakan berita yang menggembirakan bagi umat Islam, namun juga menjadi tantangan bagi kita dalam menyikapinya, termasuk bagaimana umat Islam kemudian bersatu dan saling menghormati satu dengan lainnya walau dengan perbedaan yang ada, yang pada akhirnya akan menghindari pertikaian di antara umat muslim itu sendiri, yang sebenarnya sudah dimulai sejak dulu. Perbedaan itu diwujudkan dalam golongan-golongan umat Islam yang ada di dunia.

Biar bagaimanapun jumlah yang banyak dapat memberikan efek yang luar biasa, apakah itu efek positif atau negatif. Efek positif tentu akan datang apabila kita dapat saling menghormati satu dengan lainnya. Bayangkan jika umat Islam bersatu! Hal ini mungkin terjadi. Contoh sederhananya adalah terjadi pada diri saya ketika saya berada di Moskow, Rusia, tiba-tiba seorang pelajar Prancis menyapa saya dengan ‘Assalamualaikum my brother!”. Sungguh menyejukan. Walau saya ga tahu dia Islam golongan mana, namun orang Islam akan menyapa orang Islam lainnya bagaikan kita bersaudara dekat! Bayangkan jika semua orang Islam seperti itu!

Sedangkan efek negatif akan muncul apabila kita mempertikaikan perbedaan antar golongan yang ada walaupun itu kecil ke arah kekerasan bahkan peperangan, karena setiap golongan merasa dirinya yang paling benar dan paling berhak masuk surga. Jika kekerasan dan peperangan yang timbul, maka pada akhirnya tidak ada manfaat ketika jumlah orang Islamnya banyak. Bukan kedamaian tetapi kecemasan yang timbul antar umat. Bukan kesan baik, tapi kesan jelek yang timbul.

Pertikaian yang ada di saat ini bisa dilihat di peperangan di Yaman, dan di tanah Arab, kemudian pertikaian juga datang dari pihak yang mengatasnamakan Islam tetapi melakukan kekerasan dan kekejaman dalam kegiatannya seperti ISIS dan juga Boko Haram. Yang seperti ini jika terus berkembang bukan akan memberikan kenyamanan namun kesengsaraan. Terlepas dari prasangka bahwa itu rancangan dan rekayasa dari pihak yang ingin memecah belah umat Islam atau propaganda pihak yang tidak bertanggung jawab, tetap menjadi bukti bahwa umat Islam masih lemah dan ada yang harus diperbaiki.

Selain masalah perbedaan, tantangan ke depan umat Islam adalah pendidikan dan kemajuan teknologi yang harus mengiringi pertumbuhan itu sendiri. Disebutkan bahwa pada suatu masa, orang Islam seperti buih di lautan. Hal itu bisa diartikan jumlah orang Islam yang banyak namun tidak punya ilmu pengetahuan yang dalam sehingga tidak ada artinya. Diremehkan orang! Hal seperti ini menjadi tantangan bagi kita bagaimana caranya kita bisa maju dengan pendidikan. Bukan hanya pendidikan bidang agama, namun juga ilmu pengetahuan bidang sains, serta teknologi agar umat Islam yang jumlahnya semakin banyak ini, juga semakin unggul dan apa yang diunggulkan dapat bermanfaat bukan hanya bagi umat Islam tetapi juga bagi umat manusia sedunia!

Bagaikan kekuatan alam, jumlah yang kecil saja dapat bermanfaat, apalagi jika jumlahnya banyak. Sumber daya alam yang berasal dari api, atau air, atau angin dapat membantu kita di rumah, seperti memasak, mandi, dan menyamankan diri dengan angin sepoi-sepoi dari kipas angin. Dan jika jumlahnya banyak bisa menghasilkan listrik dan menerangi seluruh negeri, namun jika tidak bisa dikendalikan bisa menjadi bencana seperti kebakaran, topan, atau badai.

Terepas dari segala efek positif dan negatif yang akan muncul marilah kita sama-sama bersyukur terhadap hasil penelitian yang dilakukan Pew Research, karena itu artinya Islam mendapat respon positif, menarik orang, saat ini dan di masa depan dari banyak belahan dunia, apakah dari negara yang mayoritas Islam ataupun yang bukan. Sebagai satu agama yang dipilih orang untuk menjadi panduan dan bimbingan hidup. Itu artinya kesejukan dalam Islam terasa sampai ke banyak penjuru dunia. Tinggal bagaimana kita memelihara kesejukan itu dengan selalu membawa kabar baik sehingga memberi manfaat dan keberkahan bagi kelangsungan hidup umat manusia. Semua itu menjadi tanggung jawab kita semua, umat Islam!


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun