Mohon tunggu...
Ahmad Hifni
Ahmad Hifni Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Founder Madrasah al-Qahwah; Ciputat Cultural Studies. Peneliti pada Moderate Muslim Society (MMS)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengecam Aksi Terorisme

23 April 2016   23:47 Diperbarui: 24 April 2016   00:07 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Islam Moderat

Di tengah banyaknya klaim publik untuk menganggap Islam sebagai biang keladi atas kekerasan dan terorisme, Indonesia hadir menjadi laboratorium tumbuhnya Islam yang moderat dengan prinsip-prinsip toleransi, moderasi dan keadaban. Indonesia menjadi representasi dari apa yang dikatakan Khaled Abou El-Fadl bahwa Islam yang benar adalah Islam yang moderat “The true Islam is Islam moderation”.

Jika Islam ditafsirkan secara moderat terbukti dapat menyediakan kekayaan referensi yang luar biasa untuk merepons secara konstruktif isu-isu yang berkembang seperti hak asasi manusia, demokrasi, kebebasan, keadilan, toleransi, pluralisme, kesetaraan jender dan hubungan antar umat beragama. Indonesia sudah terbukti bisa melakukannya.

Rosulpun telah mencontoh hal itu ke dalam kehidupan masyarakat madinah yang penuh kedamain. Hal itu mengkristal ke dalam Piagam Madinah yang mengedepankan prinsip toleransi serta hidup yang damai di tengah beragamnya masyarakat. Pencapaian Nabi di Madinah dinilai oleh sosiolog terkemuka Amerika, Robert N. Bellah sebagai suatu pencapaian yang luar biasa modern karena menjunjung tinggi prinsip toleransi dan egalitarianisme antar masyarakat. Hal ini sangat berbeda dengan ajaran teroris yang sangat intoleran dan dengan jalan-jalan kekerasan. Islam ekstremis sangat bertentangan dengan Islam yang diajarkan Nabi Muhammad. Islam ekstremis merupakan jenis Islam yang keliru memahami ajaran Islam yang sebenarnya, serta diluar koridor yang telah diajarkan Nabi Muhammad.

Sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, Indonesia harus mampu membersihkan Islam dari infiltrasi dan pengaruh pemikiran-pemikiran yang puritan. Indonesia merupakan negara panutan yang memiliki prinsip-prinsip toleransi, perdamaian dan keadaban. Tragedi serangan Thamrin jangan sampai menodai wajah Islam Indonesia yang mencerminkan rahmat semesta alam. Proses global dialektika filsafati antara tesis demokrasi liberal di Barat dan universalisme Islam yang moderat di Indonesia akan melahirkan sintesis baru untuk mencapai kedamaian di dunia.

 


Ahmad Hifni

(Founder Madrasah al-Qahwah; Ciputat Cultural Studies)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun