Islam Moderat
Di tengah banyaknya klaim publik untuk menganggap Islam sebagai biang keladi atas kekerasan dan terorisme, Indonesia hadir menjadi laboratorium tumbuhnya Islam yang moderat dengan prinsip-prinsip toleransi, moderasi dan keadaban. Indonesia menjadi representasi dari apa yang dikatakan Khaled Abou El-Fadl bahwa Islam yang benar adalah Islam yang moderat “The true Islam is Islam moderation”.
Jika Islam ditafsirkan secara moderat terbukti dapat menyediakan kekayaan referensi yang luar biasa untuk merepons secara konstruktif isu-isu yang berkembang seperti hak asasi manusia, demokrasi, kebebasan, keadilan, toleransi, pluralisme, kesetaraan jender dan hubungan antar umat beragama. Indonesia sudah terbukti bisa melakukannya.
Rosulpun telah mencontoh hal itu ke dalam kehidupan masyarakat madinah yang penuh kedamain. Hal itu mengkristal ke dalam Piagam Madinah yang mengedepankan prinsip toleransi serta hidup yang damai di tengah beragamnya masyarakat. Pencapaian Nabi di Madinah dinilai oleh sosiolog terkemuka Amerika, Robert N. Bellah sebagai suatu pencapaian yang luar biasa modern karena menjunjung tinggi prinsip toleransi dan egalitarianisme antar masyarakat. Hal ini sangat berbeda dengan ajaran teroris yang sangat intoleran dan dengan jalan-jalan kekerasan. Islam ekstremis sangat bertentangan dengan Islam yang diajarkan Nabi Muhammad. Islam ekstremis merupakan jenis Islam yang keliru memahami ajaran Islam yang sebenarnya, serta diluar koridor yang telah diajarkan Nabi Muhammad.
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim, Indonesia harus mampu membersihkan Islam dari infiltrasi dan pengaruh pemikiran-pemikiran yang puritan. Indonesia merupakan negara panutan yang memiliki prinsip-prinsip toleransi, perdamaian dan keadaban. Tragedi serangan Thamrin jangan sampai menodai wajah Islam Indonesia yang mencerminkan rahmat semesta alam. Proses global dialektika filsafati antara tesis demokrasi liberal di Barat dan universalisme Islam yang moderat di Indonesia akan melahirkan sintesis baru untuk mencapai kedamaian di dunia.
Ahmad Hifni
(Founder Madrasah al-Qahwah; Ciputat Cultural Studies)