Mohon tunggu...
Ahmad fauzan
Ahmad fauzan Mohon Tunggu... Universitas Hasanuddin

Selamat datang di blog saya! Halo, pembaca setia! Terima kasih telah mampir ke blog ini, tempat di mana saya berbagi informasi, cerita, dan inspirasi dari berbagai topik menarik. Apakah Anda pencinta hiburan, pengamat tren terkini, atau sekadar mencari bacaan santai di waktu luang? Di sini, saya memiliki sesuatu untuk semua orang! Blog ini dibuat dengan tujuan untuk memberikan konten yang informatif, relevan, dan pastinya menyenangkan untuk dibaca. Saya berusaha menghadirkan tulisan yang segar, baik itu tentang teknologi, gaya hidup, hiburan, hingga tren budaya populer yang sedang hangat dibicarakan. Selain itu, saya juga ingin menjadikan blog ini sebagai ruang diskusi bagi pembaca. Jadi, jangan ragu untuk meninggalkan komentar, berbagi pendapat, atau bahkan memberikan ide untuk topik yang ingin Anda baca di sini. Mari jadikan blog ini sebagai tempat di mana kita bisa belajar, berbagi, dan tentunya menikmati konten-konten yang saya sajikan. Tetaplah bersama saya untuk mendapatkan tulisan-tulisan yang menarik setiap minggunya! Selamat membaca dan semoga hari Anda menyenangkan!

Selanjutnya

Tutup

Love

Aku, Kamu, dan Detergen Wangi Mawar

23 April 2025   20:59 Diperbarui: 23 April 2025   20:59 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komposisi deterjen di atas meja (Sumber: Pexels/Anna Shvets)

Setelah kamu pergi, banyak hal kecil berubah. Rak sabun jadi lebih kosong. Mesin cuci kadang bunyi aneh karena aku salah atur. Dan tentu saja, pakaian tak lagi wangi seperti dulu. Bukan karena detergennya kurang, tapi karena tak ada lagi kamu yang memilih dan mengaduknya dengan cermat.

Aroma detergen wangi mawar yang dulu kuanggap biasa, kini justru menjadi pengingat yang paling kuat tentang kamu.

Tiap kali aku membilas pakaian dan wanginya menyebar ke seluruh ruangan, aku merasa seperti kamu sedang ada di dekatku---berdiri di depan mesin cuci, melipat pakaian, atau sekadar menegurku karena lupa memisahkan baju putih dan berwarna.

Dari semua hal yang kamu ajarkan, mungkin inilah yang paling terasa:
Merawat itu beda dengan sekadar membersihkan.

Kamu tak hanya mencuci baju agar terlihat bersih, tapi agar terasa nyaman saat dikenakan. Kamu tak hanya memastikan semuanya selesai, tapi dilakukan dengan penuh perhatian. Dan aku belajar bahwa hal kecil seperti mencuci bisa menjadi wujud cinta paling nyata---tanpa kata-kata, tanpa drama.

Kini, aku tetap membeli detergen yang sama. Bukan karena aku tidak bisa mencoba yang lain, tapi karena dari wangi itulah, aku seperti diingatkan:
tentang kamu, tentang perhatianmu, dan tentang segala hal yang pernah terasa biasa---tapi ternyata begitu bermakna setelah kamu tidak lagi di sini.

Kadang, kenangan tidak datang lewat peristiwa besar. Ia datang diam-diam lewat pakaian yang terlipat, cucian yang baru dijemur, atau bau wangi mawar dari detergen yang kamu tinggalkan.

Dan mungkin, dalam hidup ini, kita memang hanya butuh satu aroma untuk bisa mengingat segalanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun