Sepak bola Asia kini tengah berada di fase paling kompetitif dalam sejarah. Setelah hasil drawing babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dirilis, peta kekuatan benua ini tampak semakin terbuka. Tim-tim seperti Jepang, Korea Selatan, dan Iran tetap jadi favorit, tetapi negara-negara seperti Indonesia, Uzbekistan, dan Irak mulai menunjukkan perkembangan signifikan yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Indonesia, misalnya, tampil lebih percaya diri setelah serangkaian peningkatan performa dalam dua tahun terakhir. Dengan kombinasi pemain muda diaspora dan dukungan federasi, mereka tidak lagi sekadar penggembira. Hal serupa terjadi pada Uzbekistan yang kini menjadi kekuatan baru berkat pembinaan usia dini yang konsisten dan program regenerasi yang berjalan rapi.
Fenomena menarik lainnya adalah bagaimana sepak bola Asia tidak lagi bergantung pada satu atau dua bintang besar. Kini kekuatan kolektif, kedalaman skuad, serta taktik modern menjadi kunci dalam menentukan siapa yang bisa lolos ke panggung dunia. Dominasi tradisional perlahan mulai digoyahkan oleh semangat dan organisasi tim-tim non-unggulan.
Menuju Piala Dunia 2026, Asia tampaknya siap mencetak sejarah baru. Tidak hanya dari sisi jumlah wakil yang bertambah, tapi juga dari kualitas permainan yang makin kompetitif. Yang patut dicermati bukan hanya siapa yang lolos, tetapi bagaimana transformasi sepak bola Asia telah menjadikan setiap pertandingan layak untuk dinikmati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI