Mohon tunggu...
Ahmad Abdurrofi Arroisy
Ahmad Abdurrofi Arroisy Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Mahasiswa Ipmafa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren

21 September 2021   17:30 Diperbarui: 21 September 2021   17:32 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI DI PONDOK PESANTREN

Bangsa kita sekarang sedang dilanda berbagai masalah dalam menghadapi realita kehidupan di era milenial ini. Indonesia memiliki masyarakat yang memegang teguh nilai-nilai Pancasila khususnya nya sila ke-2 yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab, tetapi  masyarakat kurang mendalami makna adab dalam sila ke-2, masyarakat ada yang menganggap hanya sebuah bentuk dari nilai-nilai moral kesopanan, dan budi pekerti/akhlak.

Di Indonesia pemahaman tentang pendidikan karakter itu sak masih sangatlah rendah. Dalam permasalahan ini bisa kita lihat munculnya banyak permasalahan di setiap hari di negeri kita khususnya pada kehidupan masyarakat kita. Mulai dari perorangan, keluarga, lingkungan masyarakat. Menyedihkan lagi bila itu semua terjadi di di lingkungan pendidikan.

Banyaknya kasus bullying di sekolah sekolahan, murid yang tidak menghormati guru murid yang moralnya kurang bagus dan kasus yang lain yang berhubungan dengan kemerosotan adab. Dasarnya setiap insan manusia mempunyai akhlak yang mulia sehingga menjadikan masyarakat yang berakhlakul karimah, beradab. 

Namun, perlu diketahui karakter yang baik itu akan tumbuh dengan sendirinya. Kemerosotan adab pada zaman ini meresahkan masyarakat. Butuh lingkungan yang sangat baik untuk menciptakan karakter seorang manusia, karena lingkungan juga mempengaruhi karakter seorang manusia. Maka sudah menjadi kewajiban orang tua atau dan orang di sekeliling untuk turut membantu pembentukan karakter anak usia sejak dini untuk memberikan perhatian dalam masalah agama yang meliputi keimanan, ibadah dan akhlak. 

Karena agama adalah pedoman manusia untuk hidup dunia dan akhirat, juga sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia baik secara dhohir dan batin titik oleh karena itu faktor lingkungan yang kondusif berpengaruh terhadap perkembangan anak sebagai penerus generasi selanjutnya.

Pesantren secara etimologis adalah berasal dari kata pe-santri-an yang berarti tempat santri atau asrama tempat santri belajar atau mengaji agama atau pondok. Disebut pula pesantren berawal dari kata santri, seorang yang mempelajari ilmu agama Islam. Maka dari itu pesantren mempunyai arti tempat orang-orang berkumpul untuk belajar agama Islam.

 Pondok berasal dari bahasa Arab "funduq" yang mempunyai makna menginap atau asrama. Sedangkan pesantren mempunyai makna yang berasal dari bahasa tamil, dari lafadz santri, diimbuhi ditambah awalan pe dan akhiran an, yang berarti para pencari ilmu, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia.

Lembaga pondok pesantren berperan penting dalam usaha meningkatkan pendidikan karakter bagi bangsa Indonesia terutama pendidikan agama Islam. Keberadaan pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat di Indonesia tidak hanya sebagai lembaga pendidikan saja, tetapi juga sebagai lembaga penyiaran agama Islam dan sosial keagamaan, melalui kegiatan dakwah di kalangan masyarakat, dalam dalam artian melakukan aktivitas menumbuhkan kesadaran beragama untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam secara konsekuen sebagai penganut agama Islam.

Sebagai lembaga sosial pesantren juga berperan terlibat dalam menangani masalah masalah ah so sial dalam bermasyarakat. Perkembangan pondok pesantren mengalami perkembangan sesuai dengan situasi dan kondisi bangsa Indonesia.

Pesantren juga merupakan institusi sosial keagamaan yang menjadi wahana pendidikan bagi umat Islam yang ingin mendalami ilmu-ilmu keagamaan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun