Mohon tunggu...
Ahmad Sujai
Ahmad Sujai Mohon Tunggu... Wiraswasta - Que sera sera

lelaki biasa dengan kualfikasi biasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

kisah

24 September 2012   16:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:47 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pernah Kita berada pada satu masa dimana otak kita penuh dengan doktrin protagonis lawas

Doktrin usang yang merasup menembus relungterdalam

Berteriak, bersorak, dan terbahak dengan congkak

Bersama kita menegaskan existensi diri di tengah serpihan puing moral tak bertuan

Meski kadang terlihat seperti orang edan yang melawan jaman

Pernah juga kita berselimut kabut sedu sedan

Kala segala asa jauh dari jangkauan

Menusuk, menerjang, membuyarkan segala impian

Tapi kita tetap berdiri,

Bersama tekad yang kian membatu

Membentuk prasasti ketangguhan jiwa kita

Seribu satu senja telah berlalu

Masihkah deru semangat itu di hatimu?

Seperti saat pertama jiwa kita bertemu

Ataukah semua telah hilang ditelan waktu

Seperti cinta yang pernah singgah dihati kita

Dan hanya menyisakan catatan

Catatan hidupku dan hidupmu yang tetap rahasia


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun