Psycho (1960) adalah salah satu film paling terkenal dan berpengaruh dalam sejarah perfilman, yang disutradarai oleh Alfred Hitchcock. Film ini menandai banyak hal baru dalam genre horor dan thriller, serta memperkenalkan teknik-teknik inovatif dalam penceritaan dan sinematografi.
Awal tahun 1959 Hitchcock ingin membuat film yang lebih rendah biaya produksinya dibandingkan dengan film-film Hollywood besar lainnya. Ia tertarik mengadaptasi novel Psycho (1959) karya Robert Bloch, yang terinspirasi kisah nyata Ed Gein, seorang pembunuh berantai dari Wisconsin. Meski tidak terlalu laris, novel ini menawarkan premis yang gelap dan penuh ketegangan.
Hitchcock merasa bahwa cerita ini dapat menjadi proyek yang lebih sederhana, namun berpotensi menarik perhatian penonton. Dengan anggaran yang terbatas dan risiko besar, Hitchcock memutuskan untuk mengarahkan film ini dengan pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan dengan karya-karya besarnya sebelumnya.
Skenario Psycho ditulis oleh Joseph Stefano, yang juga telah menulis skrip untuk beberapa episode serial televisi Alfred Hitchcock Presents. Meskipun ada beberapa perubahan dari novel aslinya, seperti penghilangan beberapa elemen latar belakang dan tokoh minor, Stefano tetap mempertahankan esensi ketegangan dan misteri dalam cerita.
Pada saat pemilihan pemeran, nama Janet Leigh (Marion Crane) cukup terkenal setelah tampil dalam film Touch of Evil (1958), namun Anthony Perkins (Norman Bates) adalah aktor yang relatif belum dikenal. Keputusan Hitchcock untuk memilih Perkins, yang memiliki penampilan yang relatif normal namun bisa memunculkan sisi misterius dan tak terduga, sangat tepat, karena karakter Norman Bates adalah pusat dari film ini.
Psycho memiliki anggaran yang relatif kecil, hanya sekitar $800.000. Hitchcock sangat cermat dalam mengelola anggaran, memanfaatkan studio kecil, dan menggunakan banyak elemen dari televisi untuk menjaga biaya tetap rendah. Sebagian besar pengambilan gambar dilakukan di Universal Studios, meskipun beberapa lokasi luar ruangan diambil di sekitar Los Angeles.
Sinematografi film ini digarap oleh John L. Russell, yang berhasil menciptakan suasana yang sangat khas dan mendalam meskipun dengan anggaran terbatas. Pada beberapa adegan, terutama saat mengikuti karakter melalui lorong-lorong sempit atau saat ketegangan meningkat, kamera handheld memberikan kesan intensitas dan ketegangan yang lebih kuat.
Salah satu shot paling terkenal dalam film ini adalah adegan pembunuhan di kamar mandi, yang menunjukkan tubuh Marion Crane dengan kamera yang ditempatkan di atas kepala. Teknik ini tidak hanya memperlihatkan adegan dengan lebih dramatis tetapi juga menciptakan efek yang menggugah ketegangan.
Pencahayaan dalam film ini sangat kontras, dengan bayangan yang tegas dan pencahayaan yang minim untuk menciptakan nuansa menakutkan dan misterius. Salah satu ciri khas film ini adalah editing yang cepat, yang menggambarkan perasaan panik dan kegelisahan karakter dalam adegan-adegan kunci.
Skor musiknya digubah oleh Bernard Herrmann. Musiknya sangat penting dalam menciptakan atmosfer ketegangan dan horor yang mendalam. Khususnya dalam adegan pembunuhan di kamar mandi, Herrmann menggunakan alat musik string (biola) untuk menciptakan efek suara yang tajam dan mengiris, sangat kontras dengan skor musik orkestra yang lebih biasa pada masa itu.
Hitchcock memutuskan untuk bekerja dengan Herrmann meskipun ia tidak yakin apakah musik orkestra dengan instrumen yang terbatas ini akan cocok dengan film thriller horor. Namun, Herrmann meyakinkan Hitchcock bahwa musik tersebut akan sangat cocok dengan nuansa film. Keputusan ini terbukti sangat tepat dan bahkan dianggap sebagai salah satu kontribusi terbesar terhadap kesuksesan film ini.
Setelah pengambilan gambar selesai pada akhir 1959, film ini kemudian masuk ke tahap pasca-produksi dan penyuntingan. Hitchcock memiliki kendali penuh atas proses editing dan memilih untuk membuat film ini lebih cepat dan intens dengan pemotongan yang cepat. Proses editing dilakukan dengan sangat ketat untuk memastikan tempo yang cepat dan menjaga ketegangan dari adegan ke adegan.
Psycho pertama kali dirilis di bioskop pada tanggal 16 Juni 1960. Film ini tidak hanya menuai sukses komersial besar---dengan pendapatan lebih dari $50 juta di seluruh dunia---tetapi juga mendapat pujian kritis. Pengaruhnya terhadap genre horor dan thriller sangat besar, dan film ini mendefinisikan ulang standar bagi film-film psikologis yang menekankan ketegangan dan kejutan. Namun, pada masa itu, film ini juga memicu kontroversi karena unsur-unsur kekerasan dan seksual yang tidak lazim untuk film Hollywood pada saat itu.
Psycho tidak hanya menjadi salah satu film paling berpengaruh dalam sejarah perfilman, tetapi juga membuka jalan bagi film-film thriller psikologis dan horor yang lebih berani dalam mengeksplorasi tema-tema gelap dan tidak konvensional. Beberapa elemen dari film ini, seperti twist yang mengejutkan, teknik sinematografi, serta representasi kegilaan, telah menjadi bagian integral dari perfilman modern.
Hitchcock pun mendapat pengakuan yang lebih luas atas karyanya ini, dan film ini kemudian masuk dalam daftar film-film terbaik sepanjang masa. Pada tahun 1992, Psycho dimasukkan ke dalam National Film Registry oleh Library of Congress sebagai karya yang dianggap penting untuk dipertahankan karena nilai artistik dan sejarahnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI