Mohon tunggu...
Ahmad R Madani
Ahmad R Madani Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lagu, buku, komik, dan skenario film. Pernah dapat nominasi AMI Awards 2015. 3 bukunya terbit di Gramedia. Penulis semua cerita di comicone.id. Sudah menulis 3 skenario film layar lebar. Tumbal: The Ritual (2018), Jin Khodam (2023), Kamu Harus Mati (coming soon).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kita (Hanya) Terlambat 23 Tahun Dari Hollywood

13 Maret 2024   13:31 Diperbarui: 13 Maret 2024   15:09 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://semarak.co/meriahkan-hari-film-nasional-ke-71-kemendikbud-gelar-100-tahun-usmar-ismail/

Sepanjang sejarahnya Hollywood menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari depresi ekonomi, perang dunia, hingga perubahan teknologi seperti munculnya televisi. Namun industri ini terus berkembang dan beradaptasi dengan inovasi-inovasi seperti teknologi warna, suara, dan efek khusus. Perfilman Indonesia juga menghadapi tantangan yang tidak sedikit, antara lain masalah ekonomi, politik, dan sosial. Industri ini pun tetap berkembang dengan munculnya genre-genre baru seperti film horor dan komedi, serta kemajuan dalam teknologi produksi dan distribusi.

 

Hollywood bukan hanya pusat industri film, tetapi juga agen besar yang menyebarkan budaya Amerika ke seluruh dunia. Film-film Hollywood sering mencerminkan nilai-nilai dan identitas Amerika yang dominan. Perfilman Indonesia juga merupakan cermin dari keberagaman budaya dan identitas bangsa. Film-film Indonesia sering kali mengangkat tema-tema lokal, mitologi, dan tradisi budaya yang khas bagi masyarakat Indonesia.

Sejarah perfilman Indonesia dan Hollywood adalah dua perjalanan yang unik dan menarik dalam evolusi industri perfilman. Meskipun Hollywood telah menjadi kekuatan dominan dalam perfilman global, perfilman Indonesia tetap memiliki tempat tersendiri. Setidaknya kita memiliki potensi yang besar untuk menjadi kiblat perfilman Asia! Dengan terus menghargai warisan budaya dan inovasi kreatif, industri perfilman kita dapat terus berkembang dan menemukan panggungnya dalam perfilman global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun