Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Dongeng untuk Jokowi Jilid II: Bapak Berminat Membaca Kisah Asli Kami di Negeri Asing?

9 Januari 2016   02:05 Diperbarui: 19 Januari 2016   05:04 2515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lakukan semua yang terbaik

yang dapat

yang harus dilakukan

apapun, di manapun

 

Alah bisa karena biasa, barangkali ujar-ujar kuno tersebut yang paling tepat menggambarkan pergulatan karirku di Taiwan.

Memasuki bulan yang kesepuluh barulah aku mulai merasakan manisnya buah ketabahanku selama ini. Terutama saat nyeri di sekujur tubuh efek bekerja terlalu diforsir telah banyak berkurang, yang ditambah dengan melonggarnya beberapa peraturan kerja bagi karyawan asing pemula, amat meringankan beban psikologis yang kuderita.

Bulan ini aku telah diperbolehkan untuk menggunakan ponsel secara bebas. Dan itu artinya aku tak perlu lagi menekan perasaan sungkan meminjam HP teman sejawatku saat ingin memberi kabar ke Indonesia, yang jika sungkan itu telah menggunung membuatku terpaksa hanya bisa mengirim kata penuh rindu serta cinta melalui sepotong surat. Dan berkomunikasi melalu lembar-lembar surat  tentu saja memerlukan waktu serta tenaga super ekstra saat melakukannya, mengingat waktu istirahatku yang amat terbatas sementara letak kantor pos lumayan jauh dari restoran tempat kerjaku.

Saat ini aku telah bebas untuk menghubungi sanak keluargaku di kampung halaman, sebanyak dan selama apapun yang kumau. Tentu saja selama hal itu tidak mengganggu pekerjaan utamaku.

Perlahan dunia kembali indah. Keputusanku untuk berjuang meraih sejuta mimpiku kini semakin kunikmati. Bangun pagi, bekerja tak kenal lelah lalu menerima sejumlah mata uang Taiwan setiap bulan sebagai pembayarnya, langsung saja menjelma kenikmatan tersendiri buatku.

Dan seiring dengan berlalunya waktu yang terasa lebih laju buah kesibukanku, dunia seakan mengajariku: Cara untuk mencintai diri sendiri dan menginvestasikan waktu. Mempersiapkan sebaik mungkin hari esok, yang kuyakin akan sangat indah. Karena aku telah menanam benih kebahagiaan untuk esok hari, sejak awal mula kedatanganku yang pertama kali ke negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun