Mohon tunggu...
Ahmad Maulana S
Ahmad Maulana S Mohon Tunggu... Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan -

Founding partner di Lembaga Pendidikan dan Sosial Kemasyarakatan // Penikmat kutak-katik kata yang gemar mengembara dari satu bait ke larik yang lainnya // Cuma seseorang yang ingin menjadi tua tanpa rasa bosan, setelah sebelumnya beranak-pinak seperti marmut atau cecurut // Salam hangat persahabatan...^_

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jilbab yang Menyentil

18 Oktober 2015   07:51 Diperbarui: 18 Oktober 2015   07:51 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingatan Ari kembali membumi, bersamaan dengan berakhirnya kalimat panjang Rani yang meletup-letup penuh semangat.

“Menurut Kak Ari, salah tidak jika sekiranya Rani memilih untuk mengudungi hati dan memperbaiki gaya serta tingkah laku Rani lebih dulu?”

Bukannya menjawab, Ari justru menghela napas, mengundang heran sekaligus tanya pada Rani.

“Ada apa, Kak Ari? Memang ada yang salah dengan ucapan Rani, yah?”

Ari menggelengkan kepala. Dan setelah sunyi beberapa waktu, Ari berkata dengan tersenyum lembut.

“Rani senang tidak lulus SMMPTN dan menjadi salah satu mahasiswa di kampus yang terkenal sulit ditembus ini?”


Dengan agak bingung Rani mengangguk.

“Tentu saja Rani senang, Kak Ari, juga merasa amat bersyukur dan menganggap ini adalah rejeki terbaik yang pernah Allah beri ke Rani. Membuat Rani merasa amat bangga juga bahagia,” Kali ini senyum Rani mencapai puncak termanisnya. Begitu juga tatap matanya, yang tak sekedar antusias semata, melainkan seperti mengandung sesuatu yang entah apa.

Kali ini giliran Ari yang manggut-manggut, sebelum akhirnya kembali melanjutkan ucapannya.

“Tapi sudahkah Rani bersyukur kepada-Nya? Dengan sepotong jilbab penutup kepala, misalnya…” Ari bertanya lembut.

Sret!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun