Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kalau Ada yang Halal Kenapa Memilih yang Haram?

1 April 2023   08:52 Diperbarui: 1 April 2023   11:00 1475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratusan orang rela antri di depan Bank Indonesia untuk menukarkan uang baru sebagai persediaan untuk Idul Fitri (Foto: Antaranews.com)

Penukaran uang di jalan raya oleh sebagian masyarakat ini berbayar atau ada biayanya

Misalnya kita tukar uang baru Rp. 1 juta kita harus menukar dengan uang lama kita Rp 1.100.000 - Rp. 1.150.000 jadi ada selisih antara Rp 100 ribu - Rp 150?000 setiap Rp. 1 juta.

Bedanya kalau menukarkan uang di Bank pasti harus antri dan setiap orang dibatasi hanya boleh menukar maksimal Rp. 3 juta perhari, sementara kalau kita tukar di jalan raya bisa bebas kapan saja dan berapa saja kita mau menukarkan uang baru.

Yang kedua kalau penukaran uang di jalan raya sering kali ditemukan lembaran uang palsu di antara uang yang asli.

Selamat berburu uang baru untuk Ramadan dan lebaran 1444 H, lewat jalur resmi yaitu di bank, memang harus antri tapi aman dan halal, jangan pakai jalur tol selain tidak aman juga berpotensi haram.

Jangan gadaikan kemuliaan puasa Ramadan dengan hal-hal yang akan mengurangi pahala puasa kita.

Mari jadikan bulan Ramadan sebagai peningkatan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Salam Ramadan, 01 April 2023/ 10 Ramadan 1444 H.

Ahmad Syaihu untuk warga Kompasiana 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun