Perhitungan MIRR melibatkan dua langkah utama:
- Reinvestasi Arus Kas Masuk: MIRR menggunakan tingkat diskonto yang realistis untuk menghitung nilai masa depan dari arus kas masuk. Ini memperhitungkan fakta bahwa arus kas masuk dari suatu proyek tidak selalu dapat direinvestasikan pada tingkat IRR yang sama.
- Biaya Modal untuk Arus Kas Keluar: MIRR juga mempertimbangkan tingkat biaya modal untuk arus kas keluar. Ini berarti bahwa MIRR memperlakukan arus kas keluar sebagai biaya yang harus dikeluarkan, dan menghitung nilai sekarang dari arus kas keluar dengan menggunakan tingkat biaya modal yang relevan.
Setelah itu, MIRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
Interpretasi MIRR
MIRR menunjukkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu proyek dengan memperhitungkan tingkat reinvestasi yang realistis untuk arus kas masuk dan biaya modal untuk arus kas keluar. Sebuah proyek dianggap layak jika MIRR-nya lebih tinggi dari tingkat biaya modal, karena ini menunjukkan bahwa proyek tersebut dapat menghasilkan keuntungan yang cukup untuk menutupi biaya modal dan memberikan pengembalian yang positif.
Kelebihan dan Keterbatasan MIRR
Kelebihan utama dari MIRR adalah kemampuannya untuk memberikan gambaran yang lebih akurat tentang profitabilitas suatu proyek dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti tingkat reinvestasi yang realistis dan biaya modal. Hal ini membuat MIRR menjadi metode evaluasi yang lebih komprehensif daripada IRR.
- Keputusan Pengambilan
Setelah melakukan evaluasi menggunakan lima komponen utama, yaitu Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Modified Internal Rate of Return (MIRR), keputusan dapat diambil berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. Namun, penting untuk mempertimbangkan tidak hanya nilai-nilai numerik dari setiap metode evaluasi, tetapi juga faktor-faktor lain yang mungkin memengaruhi keputusan investasi.
- Menilai Potensi Keuntungan
Jika nilai-nilai seperti NPV, IRR, dan PI menunjukkan potensi keuntungan yang baik, maka proposal bisnis tersebut layak untuk dipertimbangkan untuk diterima. NPV yang positif menunjukkan bahwa investasi tersebut dapat menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan setelah mempertimbangkan nilai waktu uang. IRR yang lebih tinggi dari tingkat biaya modal menunjukkan tingkat pengembalian yang diharapkan yang memadai. Sedangkan PI yang lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa investasi akan menghasilkan keuntungan yang memadai setelah mempertimbangkan investasi awal.
- Meminimalkan Risiko
Namun, keputusan pengambilan juga harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Meskipun suatu investasi memiliki nilai NPV, IRR, dan PI yang positif, namun jika memiliki risiko yang tinggi atau tidak dapat diprediksi, maka perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Risiko dapat berasal dari berbagai sumber, seperti risiko pasar, risiko operasional, atau risiko keuangan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis risiko yang komprehensif dan mengidentifikasi strategi mitigasi yang sesuai.
- Memahami Asumsi
Selain itu, keputusan pengambilan juga harus didasarkan pada asumsi-asumsi yang mendasari perhitungan evaluasi. Asumsi-asumsi ini dapat berupa estimasi aliran kas masa depan, tingkat diskonto yang digunakan, atau asumsi-asumsi lainnya tentang kondisi pasar atau industri. Oleh karena itu, perlu untuk memastikan bahwa asumsi-asumsi ini realistis dan didasarkan pada data yang valid.
- Kesimpulan
Metode evaluasi proposal bisnis adalah langkah penting dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan mempertimbangkan komponen-komponen seperti PP, NPV, IRR, PI, dan MIRR, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan meminimalkan risiko investasi. Namun, keputusan pengambilan harus juga mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti risiko dan asumsi yang mendasari perhitungan tersebut. Dengan demikian, keputusan yang diambil akan lebih baik dipertimbangkan dan memiliki peluang yang lebih baik untuk menghasilkan hasil yang positif bagi perusahaan.