Untuk menghitung IRR, dapat menggunakan metode trial and error, atau menggunakan fungsi keuangan yang tersedia dalam spreadsheet seperti Excel.
Interpretasi IRR
Semakin tinggi nilai IRR, semakin baik investasinya. Sebuah proyek dianggap layak jika tingkat pengembalian yang diharapkan (IRR) melebihi tingkat diskonto yang diterapkan oleh perusahaan atau jika IRR lebih tinggi dari tingkat keuntungan alternatif yang dapat diperoleh dari investasi lain dengan risiko serupa.
Namun, perlu dicatat bahwa IRR tidak memberikan informasi tentang jumlah nilai uang aktual dari investasi atau ukuran absolut keuntungan. Selain itu, IRR mungkin tidak memberikan hasil yang akurat jika proyek memiliki aliran kas yang tidak teratur atau jika terdapat perubahan dalam tingkat diskonto selama masa proyek.
Kelebihan dan Keterbatasan IRR
Kelebihan utama dari IRR adalah kemampuannya untuk memberikan gambaran yang langsung tentang tingkat pengembalian investasi. Ini membuatnya menjadi metode yang intuitif dan mudah dimengerti oleh para pemangku kepentingan.
Namun, IRR juga memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah masalah dalam menangani proyek dengan aliran kas yang tidak teratur atau non-konvensional. Selain itu, IRR mungkin menghasilkan beberapa solusi atau bahkan tidak ada solusi jika proyek memiliki pola aliran kas yang kompleks.
4. Profitability Index (PI)
Profitability Index (PI), juga dikenal sebagai Value Investment Ratio (VIR) atau Profit Investment Ratio (PIR), adalah salah satu metode evaluasi yang penting dalam pengambilan keputusan investasi. PI mengukur rasio antara nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dan investasi awal yang diperlukan untuk proyek tersebut. Dalam hal ini, nilai sekarang dari arus kas masa depan dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto yang relevan.
Perhitungan PI