Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Memulai Kembali Dunia Penerbangan

26 Mei 2020   18:56 Diperbarui: 28 Mei 2020   05:04 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun dunia penerbangan berubah secara drastis, jika sebelumnya kita melihat banyaknya orang berkumpul, antre berdesak-desakan di konter check-in dan saat naik pesawat, kini orang harus menjaga jarak di terminal yang sangat luas.

Pandemi Covid-19 telah mengubah dunia dalam kurun waktu yang sangat singkat.

Asosiasi Pengakutan Udara Internasional atau IATA melaporkan bahwa lebih dari 10.000 pesawat saat ini tidak terbang karena banyaknya pemberlakuan larangan berpergian (travel restriction) dan karantina yang dilakukan oleh negara-negara di dunia.

Jumlah tersebut mempresentasikan 40% dari jumlah keseluruhan armada yang ada di dunia. Hal ini justru menimbulkan masalah tambahan bagi para maskapai karena semakin lama sebuah pesawat diparkir akan lebih banyak memakan waktu dan biaya untuk menyiapkan kembali dan laik terbang (airworthy).

Bandara penghubung atau hub yang biasanya sibuk dengan lalu lintas naik turunnya pesawat, kini justru penuh dengan pesawat mereka yang diparkir, karena maskapai akan mencari lokasi yang terdekat dari markasnya untuk memantau pesawatnya yang terparkir.

Dalam survei yang dilakukan oleh IATA, 89% responden mengatakan mereka tidak mau melakukan penerbangan karena tidak ingin dikarantina selama 14 hari saat kedatangan. Hal ini membuat IATA berkesimpulan bahwa penerapan protokol kesehatan bukan satu-satunya cara untuk memulai kembali dunia penerbangan. Dibutuhkan juga peran serta seluruh pemerintahan di dunia.

Hasil survei menunjukan, kini banyak orang bukan lagi takut untuk terpapar coronavirus dalam penerbangan, melainkan karantina yang diberlakukan oleh negara yang mereka tuju yang membuat mereka belum ingin berpergian.

Usaha Pencegahan dari Pelaku Industri

Penerapan physical distancing dan penggunaan masker yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum cukup untuk meyakinkan para pemerintahan di seluruh dunia untuk membuka pintu gerbangnya kembali. Terlebih jumlah kasus Covid-19 belum juga menampakan bagian akhirnya serta adanya kekhawatiran akan gelombang lanjutan penyebaran coronavirus.

Seluruh maskapai telah melakukan protokol kesehatan dan keselamatan bagi para pelanggannya dengan menerapkan physical distancing dan penggunaan masker baik di terminal dan selama dalam pesawat serta melakukan disinfektan diseluruh kabin armada dan bandara.

Hampir semua maskapai juga telah melakukan pengurangan layanan dalam pesawat atau inflight service dalam semua kelas yang mereka layani, tidak saja ekonomi tapi juga kelas utamanya di mana salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi interaksi kru dengan penumpang.

Badan Penerbangan Sipil Dunia atau ICAO juga telah membentuk gugus tugas untuk mengenali dan memberi rekomendasi kepada seluruh negara dan pelaku industri penerbangan berupa kebijakan dan prioritas yang strategis dalam memulai era baru dalam penerbangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun