Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memprediksi Wisata Setelah Pandemi Coronavirus

8 Mei 2020   19:27 Diperbarui: 8 Mei 2020   19:58 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: WisataPremium.com

Di tengah-tengah Pandemi Coronavirus di Indonesia yang masih berlangsung, beberapa pihak sudah membuat prediksi akan seperti apa pariwisata Indonesia setelah semua ini usai, ada yang memprediksi adanya kelonjakan jumlah orang yang akan berlibur setelah lama tidak bisa kemana-mana dan lainnya.

Memang adalah fakta bahwa sektor pariwisata adalah salah satu sektor yang sangat terdampak dengan pandemic coronavirus ini, destinasi wisata yang sepanjang tahun biasanya didatangi oleh para pelancong kini seperti kota hantu seperti yang terjadi di Venice, Italia dan destinasi lain didunia.

Sebelum jauh kita memprediksi apa yang terjadi setelah pandemic corona ini selesai, ada baiknya kita menoleh ke belakang tentang sektor pariwisata di Indonesia karena pandemi coronavirus ini telah banyak merubah pola pikir dan cara manusia untuk menjaga diri mereka dan terutama anggota keluarganya, tidak hanya dalam liburan namun juga dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk para pelaku wisata juga ada baiknya melihat apa yang menjadi kekurangan dari mereka pada masa lalu serta belajar dari pandemic corona ini dan merumuskan apa yang mereka dapat berikan kepada para pelancong selama berlibur, tidak hanya dari segi aktifitas dan kenyamanan, namun juga keselamatan.

Fasilitas Umum

Sesuatu yang seharusnya dijadikan sebagai antisipasi dari keadaan yang tidak diinginkan sering dimasukkan sebagai daftar dibawah sedangkan lainnya di daftar paling atas. Hal-hal seperti pusat kesehatan (puskesmas atau klinik) sering terlihat apa adanya di pulau-pulau destinasi wisata. Baik para pelancong dan para pelaku wisata tidak terlalu memperhatikan hal ini dan lebih mengutamakan kesenangan dalam berwisata, tidak terbanyangkan oleh mereka bila mereka cedera saat melakukan aktifitas berlibur mereka di sebuah pulau yang memerlukan penanganan yang lebih.

Fasilitas umum seperti toilet sering tidak dapat ditemukan sehingga para pelancong harus menahannya hingga di desa pemberangkatan  dan tentu hal ini tidak baik juga bagi kesehatan.

Itupun jika toilet didesa juga selalu dipelihara dengan baik dan tidak dalam keadaan dimana toilet rusak atau tidak ada air.

Keselamatan

Sering kita naik kapal nelayan untuk menuju ke pulau yang kita tuju karena tidak adanya kapal wisata yang melayani jalur ke pulau tersebut dimana kapal tersebut tidak memiliki standar keselamatan yang memadai. Akan tetapi demi untuk mencapai ke pulau tersebut sebagai tujuan wisata kita, maka dengan cara apapun kita lakukan walau mengabaikan keselamatan diri sendiri dan anggota keluarga.

Apabila kita melakukan aktivitas di laut seperti snorkelling, biasanya kapal tidak selalu mengikuti tamu-tamu nya sehingga bisa saja kapal berada sudah agak jauh dari tamunya dan bila terjadi sesuatu maka membutuhkan waktu yang tidak seharusnya lama bila kapal itu selalu dekat dengan tamunya.

Wisata adalah Bisnis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun