Lebih dalam, fenomena "hanya 4 dari 31 (13%) eungeuh" menunjukkan defisit kesadaran digital kolektif. Jika dibiarkan, ini bisa berkembang menjadi cultural gap antara sistem pendidikan dan kenyataan dunia industri 4.0. Maka, literasi digital bukan lagi urusan teknis, tetapi isu kebangsaan yang menentukan apakah generasi muda mampu menjadi subjek, bukan sekadar objek, dari perubahan teknologi.
Data ini bukan kebetulan tapi sengaja dan memang Program pada Minggu Keenam Pembelajaran Harus dievaluasiÂ
Dari "Eungeuh" ke Etos Akademik Digital
Kedisiplinan di LMS adalah cermin kecil dari kedisiplinan berpikir. Ketika mahasiswa mulai eungeuh sadar bahwa setiap klik, unggahan, dan foto resmi mencerminkan tanggung jawab akademik maka kita sedang membangun generasi pembelajar yang utuh. Literasi akademik digital bukan hanya soal bisa mengoperasikan sistem, tapi tentang menumbuhkan kesadaran epistemik: memahami bahwa belajar di ruang digital memerlukan integritas, kemandirian, dan kesigapan.
Mungkin memang benar, bangsa yang besar dimulai dari hal-hal kecil termasuk dari kesadaran sederhana untuk mengunggah foto resmi di LMS tepat waktu. Wallahu A'lam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI