Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdi, Pendiri/Pembina YSDPAl-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat. Peraih Kontributor Terpopuler Tahun 2024 di Repositori UIN Bandung

"Kompasiana Best Fiction Award Explorer" 22/1/2025

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Strategi Integritas dalam Disiplin Kehadiran; Tegas atau Sekedar formalitas?

27 September 2025   15:58 Diperbarui: 27 September 2025   15:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategi Integritas dalam Disiplin Kehadiran; Tegas atau Sekadar Formalitas?

Oleh: A. Rusdiana

Perkuliahan semester Ganjil tahun akademik 2025/2026 di UIN Bandung berlangsung 1 September hingga 19 Desember 2025. Pada semester ini, dosen mengajar mata kuliah Metode Penelitian di S1 serta Manajemen Sumber Daya Pendidikan dan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan di S2. Fenomena klasik yang sering muncul adalah persoalan kehadiran mahasiswa: ada yang tekun hadir, ada pula yang abai hingga tidak mencapai 70% kehadiran sebagaimana syarat akademik. Secara teoritis, strategi integritas dalam disiplin kehadiran dapat dipahami melalui Job Demand--Job Resources Theory yang menekankan keseimbangan tuntutan dan dukungan untuk menciptakan work engagement. Wenger melalui konsep community of practice serta Vygotsky lewat social learning menguatkan bahwa disiplin belajar dan kebersamaan komunitas menjadi kunci pembentukan habit akademik. Prinsipnya, jika suatu pekerjaan tidak dilakukan oleh ahlinya, maka kehancuranlah yang akan tiba.

Namun, masih terdapat gap: kualifikasi akademik kadang tidak sejalan dengan mind match antara dosen, mahasiswa, dan institusi. Oleh karena itu, tulisan ini bertujuan menguraikan strategi integritas dalam disiplin kehadiran sebagai upaya membentuk soft skills global sekaligus branding akademik institusi. Berikut, Lima Pilar Strategi Integritas dalam Disiplin Kehadiran:

Pertama: Menegakkan Aturan Kehadiran sebagai Komitmen Akademik; Mahasiswa yang hadir kurang dari 70% harus menerima konsekuensi: tidak memperoleh nilai dan wajib mengulang. Integritas berarti berani menegakkan aturan tanpa kompromi. Kehadiran adalah indikator menghargai waktu, proses, dan tanggung jawab akademik. Bagi dosen, objektivitas mencatat kehadiran melalui Salam, LMS, maupun absen manual juga bagian dari integritas. Berikut Dasbor Salam UIN SGD:

Sumber; SALAM, tersedia di https://salam.uinsgd.ac.id/dashboard/index.php/absensi-mahasiswa
Sumber; SALAM, tersedia di https://salam.uinsgd.ac.id/dashboard/index.php/absensi-mahasiswa

Berikut ini Absesi Mahasiswa Pada LMS:

Sumber: LMS, tersedia di https://eknows.uinsgd.ac.id/mod/attendance/manage.php?id=300861&view=5
Sumber: LMS, tersedia di https://eknows.uinsgd.ac.id/mod/attendance/manage.php?id=300861&view=5

Kedua: Menolak Gratifikasi dalam Relasi Akademik; Integritas kehadiran tidak hanya soal hadir di kelas, tetapi juga menghindari praktik gratifikasi. Misalnya, pemberian hadiah setelah ujian yang masih ditemukan di beberapa kampus. Dosen yang konsisten menolak gratifikasi menunjukkan teladan. Mahasiswa pun belajar bahwa nilai bukan hasil transaksi, melainkan buah dari usaha dan kesungguhan.

Ketiga: Mendorong Publikasi dan Karya Ilmiah Tanpa Membebani Mahasiswa; Disiplin kehadiran harus dibarengi dengan kewajiban akademik yang proporsional. Dosen tidak boleh membebani mahasiswa dengan publikasi jurnal berbayar hanya demi mencantumkan nama dosen. Prinsip integritas menekankan kewajiban mahasiswa sebatas publikasi ilmiah Sinta 2 selama masa studi, bukan setiap mata kuliah. Dorongan untuk menulis buku, penelitian, dan pengabdian masyarakat harus dilakukan dengan semangat kolaboratif, bukan pemaksaan.

Keempat: Menumbuhkan Academic Habit melalui Partisipasi Ilmiah; Integritas kehadiran akan kuat bila mahasiswa terbiasa aktif di seminar nasional maupun internasional. Kehadiran bukan hanya fisik di kelas, melainkan keterlibatan intelektual dalam ekosistem akademik. Presentasi, diskusi, dan forum ilmiah menjadi ruang belajar menghargai gagasan. Disiplin hadir akhirnya menjelma menjadi disiplin berpikir.

Kelima: Objektivitas dalam Penilaian dan Keaslian Karya; Dosen harus bersikap objektif dalam menilai mahasiswa, baik di ujian maupun sidang skripsi. Jika mahasiswa belum layak, kelulusan tidak boleh dipaksakan. Integritas juga menuntut pengecekan keaslian karya melalui Turnitin dan deteksi AI. Dengan demikian, disiplin hadir berpadu dengan kejujuran akademik: hadir secara fisik, hadir secara intelektual, dan hadir secara etis.

Strategi integritas dalam disiplin kehadiran menuntut keberanian menegakkan aturan tanpa kompromi, menolak gratifikasi, menjaga proporsionalitas beban akademik, mendorong kebiasaan ilmiah, serta menegakkan objektivitas penilaian. Bagi mahasiswa, rekomendasinya adalah menghargai kehadiran sebagai investasi jangka panjang untuk membentuk academic habit. Bagi dosen, rekomendasinya adalah konsisten mencatat kehadiran secara objektif, mendorong publikasi sehat, dan menjaga integritas penilaian. Bagi institusi, rekomendasinya adalah memperkuat sistem absensi digital (Salam-LMS) serta mengawal regulasi akademik secara tegas.

Integritas dalam disiplin kehadiran bukan sekadar absensi formalitas. Ia adalah latihan moral, akademik, dan profesional. Kehadiran yang konsisten mencerminkan kesungguhan, sedangkan ketidakhadiran yang dibiarkan tanpa konsekuensi merusak marwah akademik. Dengan strategi integritas yang tegas dan berkeadilan, kampus dapat melahirkan generasi akademisi berkarakter dan berdaya saing global. Wallahu A'lam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun