Mohon tunggu...
Ahmad Abni
Ahmad Abni Mohon Tunggu... Manusia akan mencapai esensi kemanusiaannya jika sudah mampu mengenal diri melalui sikap kasih sayang

Compasionate (mengajar PPKn di MTsN 2 Kota Makassar)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ini Alasan Dibalik Ketatnya Pemilihan Hewan Kurban

26 Mei 2025   19:45 Diperbarui: 26 Mei 2025   19:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dompetdhuafa.org/jenis-hewan-kurban-menurut-ketentuan-islam/

Suatu momen menjelang Idhul Adha, Khalifah Umar Bin Khattab bertemu dengan seorang pemuda yang sedang menuntun seekor kambing. Setelah memperhatikan kambing tersebut, rasa penasaran sang khalifah membuatnya ingin tahu maksud dari pemuda tersebut. Sang Khalifah pun bertanya, "wahai anak muda, untuk apa kambing ini?". Pemuda itu menjawab "untuk saya persembahkan sebagai kurban saat hari raya nanti". Sang Khalifah kemudian menegur seraya memberikan pencerahan bahwa setiap persembahan kepada Tuhan haruslah sesempurna mungkin. Bagaimana engkau rela memberikan hewan seperti ini kepada Tuhanmu, hewan yang kurus dan terlihat kurang sehat. Bukankah kita semua menginginkan sesuatu yang terbaik untuk kita dapatkan di akhirat kelak?. Pemuda itu kemudian terdiam dan menangis menyesali dan segera menjual kambingnya lalu membeli hewan kurban yang lebih baik sesuai kemampuannya. Demikianlah percakapan dua insan yang memberikan benang merah bagaimana kita harus memperhatikan persyaratan-persyaratan dalam memilih hewan kurban sebagai persembahan kepada Tuhan.

 

Mengapa harus seperti itu?

 

Berkurban bukan sekedar ritual penyembelihan hewan, namun sarat akan makna dan nilai-nilai di dalamnya. Olehnya itu, kita perlu mengkaji dan mendalami lebih jauh lagi mengapa dalam setiap pemilihan hewan qurban secara syariat ditetapkan persyaratan yang ketat seperti jenis hewannya, usia minimalnya, kesehatan fisiknya, dan waktu penyembelihannya. Mari kita kaji dari tinjauan filosofis, spiritual, sosial dan pendidikan.

 

Secara filosofis misalnya, ketatnya persyaratan dalam memilih hewan kurban memberikan pelajaran kepada kita bahwa setiap pengorbanan sejatinya tidak boleh dilaksanakan secara sembrono. Kita diajarkan untuk memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki, buka berupa sisa, yang cacat atau yang tidak berguna. Kita saja sebagai pemberi sudah tidak mau memakai, menggunakan, menerima apa yang akan dipersembahkan tersebut, mengapa mesti demikian yang dipersembahkan. Persembahan hewan kurban yang terbaik adalah perwujudan dari nilai keikhlasan dan integritas. Pengorbanan itu, hakikatnya akan dinilai oleh Tuhan dari niat dan kualitasnya.

 

Dalam konteks realitas kehidupan kita sebagai manusia, kita tidak hanya dituntut untuk memberi dalam bentuk materi, tetapi waktu, tenaga, dan pikiran pun dapat kita persembahkan sebagai bentuk pemberian kepada siapa pun yang layak kita bantu. Lagi-lagi tetap memperhatikan kualitas yang terbaik dan bukan hanya sekedar membantu seadanya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun