Aku perhatikan dari batu nisan makam, memang ada bekas pahatan huruf pada permukaan batu andesit itu. Dari bentuk guratan dan gaya ukirannya, secara umum bisa dikenali beberapa ciri tipografi/aksara yang biasa muncul pada batu nisan makam peninggalan masa kolonial–awal abad ke-20 di Jawa Barat:
Versi I:
Huruf Latin Kapital (Roman / Serif)
- Tampak tegas, lurus dan kaku.
- Biasanya dipakai untuk menuliskan nama orang atau tanggal.
- Bentuknya mirip Roman serif sederhana (tanpa hiasan berlebih).
Huruf Latin Kapital Tanpa Serif (Sans-Serif Awal)
- Ada bagian tulisan yang terlihat lebih polos dan sederhana, tanpa kait (serif).
- Gaya ini mulai dipakai pada penanda kubur Eropa akhir abad ke-19.
Angka Arab (0–9 gaya Latin Eropa)
- Terlihat jelas ada bentuk angka seperti “1”, “8”, “9” atau “0” yang khas pahatan batu nisan makam Belanda.
- Dipakai untuk tahun lahir dan wafat.
Kesimpulan awal:
Batu nisan makam ini kemungkinan besar menggunakan kombinasi huruf Latin Kapital (Roman serif sederhana dan Sans-serif awal) + angka Arab Eropa.
Kalau kita ingin membuat rekonstruksi digital tipografi dari huruf-huruf pada batu nisan makam itu, aku bisa mencarikan font modern yang paling mirip dengan pahatan aslinya. Dari pengamatan foto:
Huruf Latin Kapital bergaya Roman Serif
- Bentuknya mirip Times New Roman Bold atau Trajan Pro (sering dipakai di monumen dan makam Eropa).
- Ciri: ada kait (serif) kecil di ujung huruf, proporsinya agak lebar dan biasanya semua huruf kapital.
Huruf Latin Kapital bergaya Sans-Serif Awal
- Lebih polos, tanpa kait.
- Mirip font Gill Sans, Futura atau Helvetica Neue (dengan modifikasi pahat tangan).
- Ciri: huruf tampak lebih sederhana, mudah dibaca, cocok untuk tahun atau keterangan pendek.
Angka Arab (Eropa)
- Bentuk angka terlihat cukup klasik.
- Mirip angka dalam Times New Roman atau Trajan Pro.
- Angka “1” biasanya lurus tanpa kait, “8” berbentuk lebih oval dan “9”/“0” bulat penuh.