Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Gudang Kopi (Koffie Pakhuis) di Cikao

10 Mei 2021   10:10 Diperbarui: 21 Maret 2024   05:52 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepenggal Sejarah Gudang Kopi (Koffie Pakhuis) di Cikao

Tanah air kita Indonesia (dahulu disebut sebagai Nusantara dan Hindia Belanda atau Nederlansche Indiesche). Sudah sejak tahun 1696 tanaman kopi dibudidayakan di tanah air kita. Wilayah-wilayah penamaan kopi adalah Priangan (Jawa Barat), beberapa diantaranya adalah Cianjur, Kampung Baru (Bogor, Buitenzorg), Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, Sukapura (Tasikmalaya), Karawang (di Wanayasa dan sekitarnya) dan Subang.

Gouverneur Generaal van Vereenigde Oostindische Compagnie Mattheus de Haan (1725-1729) atas inisiatif Bupati Bandung Tumenggung Anggadireja I (1704-1747) memulai apa yang disebut sebagai koffietransport dengan menggunakan hewan beban, biasanya kerbau atau sapi. Kopi-kopi dari daerah ini pada awalnya dibawa dengan hewan beban (kerbau, sapi dan kuda), rata-rata selama 60-72 hari.

https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/

https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/

Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal VOC Mattheus de Haan itu, dia minta agar para tenaga kerja (kuli) untuk membawa kopi dari Bandung, Parakanmuncang dan Sumedang ke Gudang Kopi Cikao, yang dibangun pada tahun 1744, pada saat itu masih wilayah Kabupaten Bandung.

https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/

Setelah jalanan semakin baik, maka kopi-kopi kemudian dibawa dengan pedati-pedati kerbau dan sapi menuju ke Batavia (Jakarta) dengan perantaraan perahu-perahu berdayung dan/atau bertiang layar tunggal dan dengan layar tunggal berbobot hingga bisa lebih dari 100 ton. 

Menghiliri Sungai Citarum dari arah hulu hingga tiba di hilir (muara), dari mulai Cikaobandung hingga ke muara Ujung Karawang (sekarang wilayah Muara Gembong, Kabupaten Bekasi), kemudian hingga ke Batavia untuk selanjutnya diekspor ke luar negeri, seperti ke negara-negara di benua Eropa dan Amerika.

https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/
https://digitalcollections.universiteitleiden.nl/

Perjalanan pengiriman kopi dari gudang kopi (koffie pakhuis) di Cikao ke Batavia dengan menggunakan perahu-perahu yang disewa oleh Pemerintah Kolonial Hindia-Belanda, yaitu Bataaviasch Prauwen Veer (BPV) memerlukan waktu selama 8 hari, bandingkan dengan jika kita menggunakan kereta kuda pos dari Purwakarta ke Batavia hanya memerlukan waktu selama 2-3 hari sekali jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun