Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Prinsip Penilan Autentik Berbasis Tertulis dalam Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Indonesia Emas 2045

19 Mei 2024   07:13 Diperbarui: 19 Mei 2024   07:15 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: eModul - Dit-SMA Tersedia di https://penilaian-sma.kemdikbud.go.id:4363

Prinsip Penilaian Autentik Berbasis Tes Tulis dalam Implementasi Kurikulum Merdeka untuk Indonesia Emas 2045

Oleh: Ahmad Rusdiana

 

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uaraian sedapat mungkin bersifat koprehensif sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Dalam implementasi kurikulum merdeka jika para guru telah melaksanakan penilaian autentik (authentic assessment) dengan baik diharapkan penilaian (assessment) terhadap peserta didik kualitasnya akan meningkat. Dan akhirnya kualitas pendidikan di Indonesia juga akan meningkat. Ada beberapa teknik dan alat penilaian yang dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi tentang keadaan peserta didik. Penggunaan berbagai teknik dan alat disesuaikan dengan tujuan penilaian, waktu yang tersedia, sifat tugas yang dilakukan peserta didik, dan banyaknya/jumlah materi pembelajaran yang sudah disampaikan (Depdinnas, 2008:3). Depdiknas (2008:5) teknik pe nilaian merupakan metode atau cara penilaian yang dapat digunakan guru untuk mendapatkan informasi. Teknik penilaian yang mungkin dan dapat dipergunakan dengan mudah oleh guru, misalnya: (1) tes (tertulis, lisan, perbuatan), (2) observasi atau pengataman, dan (3) wawancara.

Penilaian tertulis berbentuk uraian atau esai adalah salah satu metode penting dalam penilaian autentik yang bertujuan untuk menggambarkan kemampuan peserta didik secara komprehensif. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, penilaian ini tidak hanya mengukur pengetahuan, tetapi juga keterampilan berpikir kritis, analisis, sintesis, dan evaluasi yang telah dipelajari. Berikut ini adalah penjelasan Adi Suyanti (2020) tentang enam prinsip penilaian autentik berbasis tes tulis yang perlu diperhatikan oleh guru profesional dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.


Pertama: Menyeluruh; Penilaian yang menyeluruh memastikan bahwa setiap aspek dari pembelajaran peserta didik dinilai. Dalam penilaian berbasis tes tulis, guru harus merancang soal yang mencakup berbagai dimensi kognitif, mulai dari pemahaman dasar hingga kemampuan analisis dan sintesis. Soal-soal harus dirancang untuk menilai tidak hanya pengetahuan faktual tetapi juga kemampuan peserta didik dalam mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks yang berbeda. Dengan pendekatan ini, penilaian tidak hanya terbatas pada hafalan, tetapi juga menggambarkan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis dan kreatif.

Kedua: Berkesinambungan; Penilaian harus dilakukan secara berkesinambungan untuk memberikan gambaran yang akurat tentang perkembangan peserta didik. Penilaian tertulis sebaiknya dilakukan dalam berbagai tahap pembelajaran untuk memantau kemajuan peserta didik secara real-time. Hal ini memungkinkan guru untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan tepat waktu, yang sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran yang dinamis dan adaptif. Dengan penilaian yang berkesinambungan, guru dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan memberikan intervensi yang sesuai.

Ketiga: Adil dalam penilaian berarti setiap peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya tanpa diskriminasi. Dalam tes tulis, soal harus dirancang dengan mempertimbangkan keberagaman latar belakang peserta didik dan memastikan bahwa tidak ada bias yang merugikan kelompok tertentu. Prinsip keadilan juga berarti bahwa penilaian harus didasarkan pada kriteria yang jelas dan objektif, yang dipahami oleh semua peserta didik. Dengan demikian, setiap peserta didik memiliki kesempatan yang setara untuk mencapai hasil yang terbaik sesuai dengan kemampuan mereka.

Keempat: Objektivitas dalam penilaian tertulis sangat penting untuk memastikan bahwa hasil penilaian mencerminkan kemampuan sebenarnya dari peserta didik. Guru harus menggunakan rubrik penilaian yang jelas dan terperinci untuk menghindari subjektivitas dalam penilaian. Rubrik ini harus mencakup berbagai aspek yang dinilai, seperti kejelasan argumentasi, relevansi jawaban, kedalaman analisis, dan keterampilan penulisan. Dengan rubrik yang jelas, penilaian dapat dilakukan secara konsisten dan transparan, sehingga hasilnya dapat dipercaya dan diterima oleh semua pihak.

Kelima: Terbuka; Penilaian yang terbuka berarti bahwa peserta didik mengetahui apa yang dinilai dan bagaimana penilaian dilakukan. Guru harus memberikan informasi yang jelas tentang kriteria penilaian dan bagaimana setiap aspek dari pekerjaan mereka akan dinilai. Hal ini membantu peserta didik untuk memahami harapan dan standar yang harus mereka capai, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik. Keterbukaan dalam penilaian juga mencakup pemberian umpan balik yang konstruktif, sehingga peserta didik dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun