Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Guru Profesional dalam Implementasi Kurikulum Medeka dan Merdeka Belajar di Era Society 5.0

14 Mei 2024   07:50 Diperbarui: 14 Mei 2024   09:06 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: ppg.kemdikbud tersedia di https://ppg.kemdikbud.go.id/news/implementasi-kurikulum-merdeka-di-era-society-5-0

Strategi Guru Profesional dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar di Era Society 5.0"

Oleh: Ahmad Rusdiana

Saat ini masih banyak industri yang baru mulai beradaptasi dengan industri 4.0 dimana hal tersebut adalah hal yang menjadi fokus mereka sekarang. Revolusi industri 4.0 ditandai dengan adanya perkembangan yang pesat di dunia IT. Kuncinya ada di beberapa kata seperti otomasi, analisis big data, teknologi robot, artificial intelligence (AI), hingga internet of things (IoT). Sementara banyak yang masih beradaptasi dengan revolusi industri 4.0, wacana mengenai revolusi selanjutnya yakni Revolusi Industri 5.0 sudah mulai berjalan. Sebenarnya apa itu Revolusi Industri 5.0 dan bagaimana dampaknya terhadap strategi bisnis saat ini dan di masa depan? Simak penjelasan selengkapnya di artikel berikut.

Society 5.0 merupakan konsep yang dikemukakan oleh pemerintahan jepang. Munculnya era society 5.0 disebabkan oleh meningkatnya ilmu pengetahuan dan inovasi yang pesat. Society 5.0 dapat diartikan dengan sebuah konsep masyarakat yang berpusat pada lingkungan sosial manusia dan berbasis teknologi. Berbeda dengan revolusi industri 4.0 yang hanya bertujuan untuk mensejahterakan kehidupan pribadi dan bisnis saja, namun pada era society 5.0 menciptakan sebuah nilai baru yang akan menghilangkan kesenjangan sosial untuk kebutuhan banyak orang (Faruqi, 2019).

Era Society 5.0, yang diinisiasi oleh pemerintah Jepang, membawa konsep masyarakat yang berpusat pada manusia dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan nilai-nilai baru yang dapat menghilangkan kesenjangan sosial. Ini berbeda dengan Revolusi Industri 4.0 yang fokus pada peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui teknologi seperti otomasi, big data, robotika, AI, dan IoT. Dalam konteks pendidikan, terutama dalam implementasi Kurikulum Merdeka dan konsep Merdeka Belajar di Indonesia, guru sebagai agen perubahan harus menghadapi dan menempuh beberapa solusi penting untuk menyongsong era Society 5.0.

Peratama: Mengembangkan Keterampilan Digital dan Teknologi: Guru harus menguasai keterampilan digital dan teknologi yang relevan dengan era Society 5.0. Ini termasuk pemahaman mendalam tentang AI, big data, IoT, dan teknologi robotika. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru perlu memanfaatkan teknologi ini untuk menciptakan pembelajaran yang lebih interaktif, personal, dan adaptif. Misalnya, AI dapat digunakan untuk menganalisis data pembelajaran siswa, memberikan umpan balik yang spesifik, dan menyesuaikan materi sesuai dengan kebutuhan individu. Big data dapat membantu dalam mengidentifikasi tren dan pola belajar siswa, sehingga guru dapat membuat keputusan yang lebih informasional dalam merancang strategi pengajaran. Untuk mencapai ini, pelatihan dan pengembangan profesional yang berkelanjutan sangat penting. Pemerintah dan institusi pendidikan perlu menyediakan program pelatihan yang mendalam tentang teknologi terbaru dan cara mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran. Guru juga perlu didorong untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang cepat.

Kaedua; Menciptakan Lingkungan Pembelajaran yang Inklusif dan Berpusat pada Siswa: Society 5.0 menekankan pentingnya menciptakan nilai baru yang mengurangi kesenjangan sosial. Dalam konteks pendidikan, ini berarti menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berpusat pada siswa. Guru harus mampu memahami dan memanfaatkan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang inklusif, di mana setiap siswa, terlepas dari latar belakang mereka, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Pendekatan ini sesuai dengan prinsip Merdeka Belajar, di mana siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka sendiri. Guru harus mampu mendesain kurikulum yang fleksibel dan adaptif, yang memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang paling sesuai bagi mereka. Ini termasuk penggunaan teknologi untuk mengakses sumber daya belajar yang beragam, serta metode pengajaran yang variatif dan inovatif.

Ketiga: Mengintegrasikan Pembelajaran Berbasis Proyek dan Kolaboratif: Pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif sangat relevan dengan konsep Society 5.0, di mana kolaborasi antar manusia dan teknologi sangat diutamakan. Dalam Kurikulum Merdeka, guru perlu mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah nyata dengan menggunakan teknologi. Proyek-proyek ini dapat mencakup berbagai disiplin ilmu dan mengajarkan siswa keterampilan abad ke-21 seperti pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi, dan berpikir kritis. Misalnya, sebuah proyek dapat menggabungkan penggunaan AI untuk analisis data, IoT untuk mengumpulkan data dari lingkungan sekitar, dan teknologi robotika untuk merancang solusi inovatif. Melalui pendekatan ini, siswa tidak hanya belajar tentang teknologi, tetapi juga bagaimana mengaplikasikannya untuk menciptakan solusi yang berdampak positif pada masyarakat.

Dengan menghadapi era Society 5.0, guru harus siap untuk mengembangkan keterampilan digital, menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan berpusat pada siswa, serta mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif. Ini tidak hanya relevan dengan Kurikulum Merdeka dan konsep Merdeka Belajar, tetapi juga esensial untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dan peluang di masa depan. Dukungan dari pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat luas sangat penting dalam mewujudkan visi ini, memastikan bahwa pendidikan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan sosial yang terus berkembang. Wallahu A'lam Bishowab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun