Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pendidikan Karakter Membentuk Individu Bermakana

5 Mei 2024   19:44 Diperbarui: 5 Mei 2024   19:59 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi: https://etheses.uinsgd.ac.id/19852
Dok. Pribadi: https://etheses.uinsgd.ac.id/19852
Pendidikan Karakter: Membentuk Individu Bermakna bagi Diri Sendiri, Masyarakat, dan Negara

 Oleh: Ahmad Rusdiana

 Dipahami bahwa moralitas merupakan bagian integral dari pendidikan nilai, di mana pendidikan nilai bertujuan untuk membentuk karakter dan moralitas individu. Sebagaimana yang diwasiatkan oleh Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidikan budi pekerti atau istilah tren masa kininya pendidikan karakter sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. 

Pendidikan sebagai proses pembentukan karakter adalah konsep yang sangat penting, terutama dalam konteks Bangsa Indonesia yang kaya akan nilai-nilai budaya dan moral. Melalui pandangan Ki Hadjar Dewantara, kita dapat memahami betapa esensialnya pendidikan karakter dalam membentuk individu yang berkualitas, baik bagi diri sendiri, masyarakat, maupun negara.

Pertama-tama, pendidikan karakter memiliki tujuan untuk membantu individu hidup bermakna bagi dirinya sendiri. Ini berarti tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual dan keterampilan praktis, tetapi juga membentuk kepribadian yang kuat dan bermoral. Individu yang memiliki karakter yang baik akan lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan bijaksana, memiliki ketabahan dalam menghadapi kesulitan, dan memiliki integritas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kedua, pendidikan karakter juga bertujuan untuk membentuk individu yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sekitarnya. Hal ini mencakup pengembangan sikap empati, tanggung jawab sosial, dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Individu yang memiliki karakter yang baik akan lebih peduli terhadap kesejahteraan masyarakat, serta mampu bekerja sama dengan orang lain dalam mencapai tujuan bersama.

Ketiga, pendidikan karakter juga memiliki dampak yang signifikan pada tingkat nasional. Individu yang memiliki karakter yang baik akan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, patuh pada hukum, dan siap untuk berperan aktif dalam pembangunan negara. Mereka akan memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan dan kedaulatan negara, serta siap untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa dan negara.

Dalam konteks Indonesia, pendidikan karakter juga merupakan sarana untuk memperkuat identitas nasional dan menjaga keberagaman budaya. Melalui pembentukan karakter yang mencakup nilai-nilai Pancasila, kebinekaan, dan semangat gotong royong, pendidikan dapat menjadi alat untuk menyatukan bangsa Indonesia dalam keragaman budaya dan keyakinan. 

Pendidikan karakter bukanlah hanya tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan formal saja, tetapi juga melibatkan peran aktif seluruh elemen masyarakat. Keluarga, agama, media massa, dan lingkungan sekitar juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pembentukan karakter yang baik.

Dalam kesimpulannya, pendidikan karakter adalah bagian integral dari pendidikan yang bertujuan untuk membentuk individu yang berkualitas secara moral dan bermakna bagi dirinya sendiri, masyarakat, dan negara. Melalui pendidikan karakter, kita dapat membangun generasi yang memiliki integritas, empati, dan semangat untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa dan negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun