Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mahasiswa semester 07 prodi PIAUD fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo. Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG): Antara Kasus Keracunan dan Harapan Masa Depan

25 September 2025   05:39 Diperbarui: 25 September 2025   05:39 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/muhanippgalery 

1. Alasan Menghentikan Program MBG

  • Keselamatan Anak: Ribuan kasus keracunan dianggap bukti bahwa sistem pengawasan gagal. Menghentikan program sementara dinilai cara paling aman.
  •  Pengelolaan Lemah: Beberapa lembaga, termasuk DPR dan ICW, menilai program ini minim akuntabilitas dan rawan penyimpangan anggaran.
  • Bantuan Langsung Lebih Praktis: Sebagian pihak menilai bantuan berupa beras lebih mudah disalurkan, langsung bermanfaat, dan tidak terlalu rumit dalam logistik.
  • Dana yang Terlalu Besar: Anggaran MBG yang sangat tinggi memicu kritik, apalagi sempat ada wacana menarik dana dari sektor pendidikan.

2. Alasan Melanjutkan dengan Perbaikan

  • Gizi Lengkap: Makanan bergizi memberi nutrisi seimbang yang tidak bisa digantikan hanya dengan nasi, terutama untuk mencegah stunting.
  • Dampak Ekonomi Daerah: Program ini bisa membantuk petani dan pelaku usaha lokal yang memasok bahan makanan.
  • Masalah Teknis, Bukan Konsep: Pemerintah menegaskan bahwa masalah terletak pada pelaksanaan. Solusinya adalah memperketat standar, bukan menghentikan program.
  • Pendidikan Karakter: Jika dijalankan dengan baik, program ini juga bisa menumbuhkan kebiasaan baik di sekolah, seperti berdoa sebelum sesudah makan dan menjaga kebersihan.

Kesimpulan

Program MBG saat ini berada dalam dilema. Di satu sisi, kasus keracunan massal adalah masalah besar yang mengancam keselamatan anak-anak. Namun di sisi lain, tujuan program ini untuk memperbaiki gizi, mencegah stunting, dan membangun generasi sehat merupakan investasi penting untuk masa depan.

Pilihan akhirnya ada di tangan Presiden Prabowo. Apa pun keputusannya, hal yang paling utama adalah memastikan keselamatan dan kesejahteraan anak tetap menjadi prioritas utama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun