Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bahaya Konsumsi Gorengan Berlebihan dan Cara Lebih Sehat Menikmatinya

8 September 2025   06:11 Diperbarui: 8 September 2025   06:11 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/ujissssji

Gorengan sudah menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia. Mulai dari tempe mendoan, bakwan, tahu isi, hingga pisang goreng, semua mudah dijumpai di pinggir jalan dengan harga yang terjangkau. Rasanya gurih, renyah, dan mengenyangkan. Namun, di balik kenikmatannya, gorengan menyimpan berbagai risiko kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.

Dampak Buruk Konsumsi Gorengan Berlebihan

1. Obesitas

Gorengan mengandung kalori tinggi karena menyerap minyak dalam jumlah besar. Kalori berlebih yang tidak terbakar akan disimpan dalam bentuk lemak, sehingga memicu kegemukan.

2. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Lemak jenuh dan natrium yang terkandung dalam gorengan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Jika berlangsung terus-menerus, hipertensi dapat merusak organ vital.

3. Diabetes

Mengonsumsi gorengan lebih dari dua kali seminggu terbukti dapat meningkatkan risiko resistensi insulin, yang menjadi pintu masuk bagi penyakit diabetes tipe 2.

4. Penyakit Jantung

Gorengan biasanya mengandung lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan jantung. Lemak ini dapat menyumbat pembuluh darah, meningkatkan kolesterol jahat (LDL), dan menurunkan kolesterol baik (HDL).

5. Kanker

Makanan yang digoreng dengan suhu tinggi berpotensi menghasilkan senyawa akrilamida. Zat ini bersifat karsinogenik (pemicu kanker) jika dikonsumsi secara terus-menerus.

6. Masalah Kulit

Kandungan lemak jenuh dalam gorengan bisa menyumbat pori-pori, memicu timbulnya jerawat dan masalah kulit lainnya.

7. Kolesterol Tinggi

Kadar lemak trans pada gorengan sulit diuraikan tubuh, sehingga menumpuk dalam darah dan meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

Tips Mengonsumsi Gorengan agar Lebih Sehat

Meski tidak dianjurkan untuk dikonsumsi berlebihan, bukan berarti Anda harus benar-benar berhenti makan gorengan. Ada beberapa cara untuk meminimalkan dampak buruknya:

  • Batasi porsi dan frekuensi: Sebaiknya tidak makan gorengan setiap hari, cukup sesekali saja.
  • Gunakan minyak sehat: Pilih minyak yang tinggi asam lemak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun, minyak kelapa, atau minyak alpukat. Hindari minyak dengan asam lemak tak jenuh ganda (kanola, kedelai, jagung, bunga matahari).
  • Perhatikan suhu penggorengan: Suhu ideal adalah 176--190C. Suhu terlalu tinggi dapat merusak minyak, sementara suhu terlalu rendah membuat makanan menyerap minyak berlebih.
  • Gunakan sedikit minyak: Hindari teknik deep frying (menggoreng dengan minyak banyak).
  • Tiriskan minyak berlebih: Gunakan tisu dapur atau saringan untuk mengurangi minyak setelah menggoreng.
  • Pilih bahan makanan yang tepat: Hindari menggoreng bahan yang sudah berlemak. Gunakan tepung yang tidak terlalu banyak menyerap minyak.
  • Gunakan teknologi modern: Air fryer bisa menjadi alternatif karena dapat menghasilkan gorengan renyah dengan sedikit atau tanpa minyak.
  • Imbangi dengan makanan bergizi: Sertakan sayuran, buah, dan sumber protein sehat dalam pola makan Anda.

Lebih Sehat Digoreng atau Dikukus?

Jawabannya jelas: dikukus jauh lebih sehat daripada digoreng.

  • Mengukus tidak membutuhkan tambahan minyak, sehingga rendah kalori dan lemak.
  • Nutrisi lebih terjaga, karena proses memasak dengan uap air tidak merusak vitamin dan mineral.
  • Kolesterol lebih rendah, karena tidak ada tambahan lemak jenuh maupun lemak trans.
  • Cocok untuk diet sehat, terutama bagi penderita obesitas, hipertensi, maupun diabetes.

Sementara itu, menggoreng justru mengurangi nilai gizi bahan makanan, sekaligus menambah kalori, lemak jenuh, dan zat berbahaya seperti akrilamida.

Kesimpulan

Gorengan memang nikmat dan sulit ditolak. Namun, mengonsumsinya secara berlebihan dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan, mulai dari obesitas, diabetes, penyakit jantung, hingga kanker. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi gorengan dibatasi dan dilakukan dengan cara yang lebih sehat. Alternatif terbaik adalah mengukus makanan, karena lebih menyehatkan dan mampu mempertahankan kandungan gizi alami bahan makanan.

Hidup sehat bukan berarti tidak boleh makan gorengan sama sekali, tetapi bijak dalam mengatur porsi dan frekuensi. Dengan begitu, Anda tetap bisa menikmati kelezatan gorengan tanpa harus mengorbankan kesehatan jangka panjang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun