Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Manunggaling Kawula Gusti: Jalan Spiritualitas Jawa Menuju Kesatuan Ilahi

3 Juli 2025   11:50 Diperbarui: 3 Juli 2025   11:50 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/alifsosial 

Dalam khasanah budaya dan spiritualitas Nusantara, khususnya di tanah Jawa, terdapat satu konsep mendalam yang mengandung nilai filsafat dan spiritualitas tinggi, yakni Manunggaling Kawula Gusti. Istilah ini secara harfiah berarti "bersatunya hamba dengan Tuhan". Konsep ini tidak hanya menjadi bagian dari ajaran spiritual Kejawen, tetapi juga mencerminkan pandangan hidup masyarakat Jawa yang sarat akan nilai keseimbangan antara lahir dan batin, antara dunia dan akhirat, antara manusia dan semesta.

Makna dan Esensi Konsep

Manunggaling Kawula Gusti merupakan puncak dari proses spiritual yang panjang, di mana manusia tidak sekadar menjalani hidup sebagai makhluk ciptaan, melainkan menyadari esensi ilahinya. Dalam kesadaran spiritual yang mendalam, ego manusia diluruhkan hingga akhirnya larut dalam kehendak Ilahi. Proses ini membawa manusia menuju kesempurnaan jiwa (Kasampurnan) dan keselarasan hidup yang hakiki.

Tokoh dan Sejarah: Jejak Syekh Siti Jenar

Konsep ini sering kali dikaitkan dengan sosok kontroversial dalam sejarah Jawa, yaitu Syekh Siti Jenar. Ia adalah seorang sufi Jawa yang hidup pada masa Wali Songo. Ajarannya tentang penyatuan manusia dengan Tuhan melalui kesadaran diri dan penghayatan spiritual mendalam membuatnya berselisih paham dengan sebagian tokoh ulama ortodoks pada zamannya. Bagi Syekh Siti Jenar, kebahagiaan sejati hanya dapat diraih jika manusia benar-benar selaras dengan kehendak Ilahi.

Landasan Filosofis: Sinkretisme Tasawuf dan Kejawen

Konsep ini memiliki kemiripan dengan ajaran wahdatul wujud dalam tasawuf Islam, yang mengajarkan bahwa segala sesuatu berasal dari satu wujud mutlak, yakni Tuhan. Dalam tradisi Kejawen, ajaran ini berpadu dengan nilai-nilai lokal yang menekankan keseimbangan hidup, seperti kasampurnan (kesempurnaan spiritual) dan kejawen (nilai-nilai spiritual Jawa).

Tahapan Menuju Manunggaling Kawula Gusti

Terdapat beberapa tahapan dalam mencapai manunggalnya kawula dan Gusti, antara lain:

1. Sangkan Paraning Dumadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun