Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kesetaraan Gender dalam Pandangan Soekarno: 2 Sayap Burung Menuju Puncak Kemajuan Bangsa

1 Juli 2025   20:03 Diperbarui: 1 Juli 2025   20:03 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/tataranggala 

"Laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya, jika patah satu dari pada dua sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali."

-Ir.Soekarno

Ungkapan tersebut bukan sekadar metafora indah, tetapi pernyataan filosofis yang mencerminkan visi besar Presiden pertama RI tentang pentingnya kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam membangun bangsa. Soekarno menyadari bahwa kemajuan suatu negara tidak akan pernah tercapai apabila hanya mengandalkan satu jenis kelamin. Perempuan bukanlah pelengkap atau pendamping semata, melainkan pilar utama pembangunan yang sejajar dengan laki-laki.

Makna Mendalam di Balik Metafora Burung

Burung hanya bisa terbang tinggi jika kedua sayapnya kuat dan seimbang. Sayang yang lemah atau patah akan membuat burung itu tak bisa mengudara, bahkan jatuh. Begitu pula dengan masyarakat. Ketika salah satu kelompok dalam hal ini perempuan dikesampingkan atau dilemahkan perannya, maka keseluruhan tatanan sosial dan kemajuan bangsa akan terganggu. Soekarno, sejak awal perjuangan kemerdekaan, telah menyuarakan pentingnya peran perempuan, baik di ranah domestik maupun publik.

Kesetaraan Bukan Sekadar Hak, Tapi Kebutuhan Bangsa

Dalam konteks pembangunan, kesetaraan gender bukan hanya soal keadilan, tetapi soal efektivitas. Negara membutuhkan kontribusi terbaik dari seluruh rakyatnya, tanpa terkecuali. Ketika perempuan diberi ruang untuk belajar, bekerja, dan berkontribusi dalam politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya, maka potensi bangsa pun meningkat secara signifikan. Sayangnya, hingga kini, masih banyak perempuan yangterpinggirkan karena budaya patriarki, diskriminasi, dan ketidaksetaraan akses.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Pesan Soekarno menjadi penginat penting bagi generasi muda hari ini. Kesetaraan bukan berarti menghapus perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, tetapi mengakui bahwa keduanya memiliki hak dan peran yang sama penting dalam kehidupan bermasyarakat. Baik laki-laki maupun perempuan harus saling mendukung, bukan bersaing, untuk bersama-sama membawa bangsa ini terbang tinggi menuju puncak peradaban yang adil, sejahtera, dan berkemajuan.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun