Apa Itu Italian Brainrot?
Italian Brainrot adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tren meme absurd berbasis AI yang berasal dari TikTok, yang menggunakan narasi suara berbahasa Italia dan karakter-karakter aneh hasil manipulasi AI, baik secara visual maupun suara. Istilah "brainrot" sendiri merupakan slang internet yang berarti "kerusakan otak" akibat terlalu sering terpapar konten yang konyol, tidak masuk akal, atau terlalu absurd hingga membuat penontonnya terngiang-ngiang tanpa sebab rasional.
Secara spesifik, Italian Brainrot merujuk pada konten:
-
Dengan visual yang tidak masuk akal, seperti binatang bercampur benda mati, atau makhluk hasil gabungan aneh.
Narasi atau suara AI yang diucapkan dalam bahasa Italia, dengan nada cepat, seperti ngerap atau membaca mantra.
Memiliki alur cerita konyol, tidak logis, kadang horor komedi, dan sering kali menggunakan format yang sama namun dengan variasi karakter yang berbeda.
Fenomena ini tidak dimaksudkan untuk dimengerti secara rasional. Tujuannya justru adalah menciptakan efek "what did I just watch?" (apa barusan yang aku tonton?), sehingga membuatnya sangat menarik, lucu, dan akhirnya viral.
Asal Usul Tren
Tren ini mulai meledak pada Januari 2025 dari akun TikTok @eZburger401 lewat video "Tralalero Tralala", yang menampilkan seekor hiu berkaki dan memakai sepatu. Narasi AI berbahasa Italia di latar belakangnya seolah memberikan kesan magis dan misterius, padahal isinya sama sekali tidak masuk akal. Setelah akun tersebut dihapus, kreator lain seperti @elchino1246 dan @amoamimandy.1a melanjutkan warisan aneh ini dengan menciptakan karakter baru yang makin absurd.
Karakter-Karakter Absurd nan Ikonik
Beberapa tokoh dari tren Italian Brainrot telah menjadi simbol meme itu sendiri. Di antaranya:
Tralalero Tralala: Hiu dengan kaki manusia dan sepatu, sering digambarkan berjalan seperti model catwalk.
Bombardiro Crocodilo: Campuran pesawat tempur dan buaya yang "menyerang dengan kecepatan 500 ciuman per detik".
Tung Tung Tung Sahur: Karakter dari Indonesia berupa kentungan hidup dengan wajah manusia, yang muncul saat orang tidak bangun sahur. Gabungan horor lokal dan humor absurd membuatnya viral hingga ditonton puluhan juta kali.
Nama-nama ini cenderung lucu, terdengar seperti mantra, dan tidak ada artinya, tetapi justru di situlah letak daya tariknya, ia membingungkan sekaligus menghibur.
Adaptasi Lokal dan Kepopuleran Global
Meskipun berasal dari meme dengan suara Italia, tren ini dengan cepat beradaptasi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Video "Tung Tung Tung Sahur" adalah salah satu bukti paling nyata adaptasi lokal dari Italian Brainrot, di mana unsur budaya lokal (sahur dan kentongan) dikombinasikan dengan gaya meme absurd ala Italia.
Tren ini memanfaatkan kekuatan AI untuk menciptakan gambar-gambar aneh dan narasi yang seragam, namun bisa dipersonalisasi dengan tema dan karakter lokal.
Kenapa Bisa Viral?
Beberapa alasan mengapa Italian Brainrot begitu viral:
Format mudah ditiru: Narasi AI + karakter absurd = konten cepat dan lucu.
Estetika yang membingungkan: Penonton tertarik karena tidak tahu apa yang sedang mereka tonton.
Mengandalkan AI: Penggunaan AI membuat produksi konten jadi cepat, murah, dan tidak perlu artis manusia.
Efek fidget-brain entertainment: Konten ini cocok dengan gaya konsumsi cepat ala Gen Z dan Alpha yang menyukai hal instan, aneh, dan lucu.
Kesimpulan
Italian Brainrot atau "anomali TikTok" adalah bentuk baru dari hiburan absurd yang lahir dari campuran teknologi AI, kreativitas internet, dan keinginan untuk tertawa tanpa sebab logis. Ia menantang batas humor tradisional dan menunjukkan bahwa kekonyolan bisa menjadi bentuk seni tersendiri. Dengan format yang bisa dengan mudah diadaptasi dan diperbanyak, tren ini mungkin akan menjadi tonggak era baru konten AI yang bukan hanya fungsional, tapi juga konyol dan menghibur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI