Mohon tunggu...
Ahlis Qoidah Noor
Ahlis Qoidah Noor Mohon Tunggu... Guru - Educator, Doctor, Author, Writer

trying new thing, loving challenge, finding lively life. My Email : aqhoin@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Keinginanku DijawabNya dengan Menuntunku MenujuNya

2 September 2018   21:54 Diperbarui: 2 September 2018   22:12 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dari astags.com/tag/rahmet

Satu minggu ini Dena taka bisa tidur nyenyak. Selalu ada yang mengganggunya. Beberapa kali dia mendapati hatinya resah tak karuan. Dia sudah mencoba mengikuti ajakan temannya untuk lebih banyak mengingatNya. Caranya?

" Mas, ajari aku untuk ihlas", demikian Dena memulai pembicaraan.

" Maksudmu apa jeng ?", tanya Imam balik saat mereka berdua bertemu. Imam adalah teman Dena sejak kecil . Terpaut dua tahun tetapi mereka selalu berbagi masalah seperti orang seusia sepantaran. Meskipun keduanya masih jomblo tapi mereka tak pernah terlibat perasaan apalagi cinta. Dena hanya tahu bahwa Imam telah melewati cobaan terberat dalam hidup berumah tangga dan dia sudah melewatinya dengan sukses. Karena apa?

" Itu karena ihlas, aku rela apapun yang diberikan Tuhan kepadaku. Semula aku ragu dan menolak serta memberontak atas apa yang menimpaku . Hampir semua hartaku diambilNya. Rumah tanggaku hancur dan aku harus memulai rumah tangga baru . Aku seperti dipetemukan dengan kehidupan baru yang sama sekali diluar perkiraanku. Itu semua aku awali dengan ihlas. Memang pada awal terasa berat, banyak cobaan berdatangan silih berganti . Tapi jangan lupa , Allah yang memberi cobaan , Dia pula yang akan membantu kita menyelesaikannya", kata Imam jauh hari sebelum Dena dilanda resah seperti sekarang ini.

Dia tak ambil pusing dengan cerita Imam. Dia hanya simpan cerita itu. Dia pikir dan dia renungi. Imam yang kaya raya, hartanya milyard an, istri cantik, jabatan selangit hampir setiap pejabat dia kenal, bisnisnya pun cukup sukses. Lalu dia tinggalkan itu semua demi rela menerima cobaan secara ihlas? lalu ihlas itu apa sih ?

" Kamu banyak sholawat dan juga dzikir semampumu ", kata Imam suatu hari saat ditanya Dena tentang ihlas .

Sudah dua minggu Dena melakukan apa yang diminta Imam. Ibadahnya semakinn khusyuk dan semakin lama durasinya. Semakin dia merasakan kerinduan ketika adzan memanggilnya untuk sholat. Dia ingin bersimpuh dengan berlama-lama menyebut namaNya. Sudah dua minggu dia begitu. Tetapi dia masih penasaran dengan kata " ihlas ' itu.

Maka hari itu dia agak aktif di medsos dan mencari referensi kesana. Secara tak sengaja dia ikuti IG dan dia dapat link kajian agama . Pada mulanya dia tak tertarik dan tak men follow akun IG itu. Dia hanya komentar tentang suatu kegiatan keagamaan. Tiba-tiba saja akunnya disebut dan diberi jadwal pengajian pada suatu tempat yang agak dekat. Maka dia meluncur ke Masjid yang dimaksud.

Butuh waktu 20 menit untuk sampai ke masjid itu. Melewati perumahan yang cukup mewah di kota itu. Dena bertanya kepada satpam penjaga tentang arah ke masjid. Sambil mengucapkan terima kasih Dena melanjutkan ke arah yang disebutkan. Suasana dingin menghinggapi area masjid. Hati Dena pun tiba-tiba saja terasa sejuk dan rindu untuk segera masuk.

Ternyata disana telah banyak perempuan yang mendengarkan pengajian. Dan kamu tahu topiknya? Ihlas. Apakah ini sebuah kebetulan ? Tentu saja tidak. Pasti sudah ada yang mengatur.

Dena menyalami beberapa orang perempuan yang hadir. Semua berjilbab rapi , hanya Dena yang berkerudung seadanya. Tetapi mereka tidak melihatnya dengan aneh. Hanya Dena yang sedikit kikuk.

Terdengar ustadz menyebut beberapa kalimat yang langsung menukik ke dalam.

' Ada beberapa sebab yang membuat hati bahagia.Diantaranya adalah ihlas terhadap semua pemberian dan takdir Allah SWT dan mendoakan pemimpin kita dengan yang baik-baik, bagaimanapun kondisi pemimpin itu. Adapun tanda-tanda orang yang ihlas adalah. Yang pertama dia menyamakan antara pujian dengan cacian orang. Maksudnya baik dia dipuji ataupun dicaci dia merasa sama. Dia tidak merasa begitu kegirangan pada saat dipuji dan dia juga tidak membenci dan tidak sakit hati pada saat dicaci.Yang kedua adalah dia menyandarkan seluruh amal kebaikan hanya pada Allah.Artinya apapun kebaikan yang dia lakukan semata- mata hanya mencari ridho Allah, bukan pujian manusia.Dia beribadah apapun, sholat, shodaqoh, beramal lainya semuanya karena Allah semata. Yang ketiga , dia menguatkan hati untuk mendapatkan pahala di sisi Allah. Misalnya dia ingin sedekah, tiba-tiba saja dia merasa ingin dipuji manusia. Maka dia meminta pada Allah untuk diluruskan niatnya selanjutnya dia bersedekah. Maka dia akan memanfaatkan setiap celah waktu dan kesempatan untuk mencari pahala dari Allah. Yang ke empat adalah menyembunyikan amal apa saja yang bisa disembunyikan. Ini memang agak sulit karena sering secara tanpa sengaja seseorang memberi tahu. Misalnya dia pasang status' alhamdulillah, sudah buber dengan mie ayam', maka otomatis orang jadi tahu bahwa dia sedang berpuasa..." 

Demikian ustadz itu menjelaskan ciri-ciri orang yang ihlas. Setelah usai maka dilanjutkan dengan tanya jawab. Sambil menuggu pertanyaan Dena pun menyapa perempuan yang duduk di sebelahnya. Seorang perempuan yang juga baru pertama ikut di pengajian itu.

'Baiklah bu, nanti saya diinformasikan bila ibu pun berkeinginan ikut pengajian lagi, siapa tahu tempatnya dekat dan saya ada kesempatan maka saya pun akan ikut bersama ", kata Dena sambil mengucapkan salam saat pengajian sudah usai.

Hari itu Dena melihat benang merah antara keinginan hatinya dengan rahmat Nya yang langsung memberi jalan menuju kepada apa yang diinginkan Dena, walaupun tampak sederhana tetapi menjalani ihlas itu butuh perjuangan batin dan perilaku. Semoga Dena mendapatkan apa yang dicari. Ihlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun