Mohon tunggu...
Firman Pratama
Firman Pratama Mohon Tunggu... pebisnis muda

Seorang pakar pikiran dan praktisi pendidikan yang membuat dua buah metode dahsyat yaitu Alpha Telepati dan Alpha Mind Control, seorang pebisnis yang sudah memulai bisnis sejak masa kuliah Blog pribadi di www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa itu Karma dan Bagaimana Pengaruhnya Kepada Kehidupan Manusia?

28 Maret 2018   11:24 Diperbarui: 28 Maret 2018   11:42 13035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kehidupan seseorang ada KARMA-nya, tentu anda sering membaca penjelasan tentang KARMA, atau mungkin pernah mendengar kata KARMA dari banyak orang, dan tentu anda juga sering menonton acara televisi yang namanya "KARMA".

Kata KARMA sering dikonotasikan dengan sesuatu yang menakutkan, bahkan sering dijadikan kambing hitam atas sebuah kejadian dalam hidup seseorang. Misalnya, "itu sudah KARMAMU, kamu jalani saja dulu KARMAMU". Saya juga sering ditemui banyak orang dikelas AMC yang bertanya tentang KARMA, biasanya pertanyannya gini "Mas firman, kalau begitu bagaimana dengan KARMA, jika semua kejadian itu request kita sendiri. Apakah KARMA tidak ada?". Di artikel kali ini, saya mau mengulas tentang KARMA, saya harapkan bisa menjadi pencerahan bagi anda yang membacanya.

Saya selalu memulai dengan mencari dulu apa pengertian dari sebuah kata dari kamus besar bahasa indonesia, saya tidak pernah mau mengambil arti sebuah kata dari katanya, katanya. Kata "KARMA" dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah sebagai berikut :

kar*man1 perbuatan manusia ketika hidup di dunia: hidup sbg umat Tuhan itu sekadar melakukan darma dan --;2 hukum sebab-akibat: ---bukan hanya menguasai manusia, tetapi juga merupakan suatu hukum mutlak dl alamDari pengertian tersebut maka saya menjadi heran ketika ada banyak orang yang takut dengan kata "KARMA", dimana yang menakutkan? Karma adalah perbuatan manusia ketika hidup didunia, dan hukum sebab akibat. Jadi sebenarnya makna dari KARMA adalah sebuah hukum yang diciptakan TUHAN bagi manusia, hukum atau aturan yang mengatakan bahwa sebuah AKIBAT pasti ada SEBAB nya, kalau dalam pribahasa disebutkan "TIDAK ADA ASAP, JIKA TIDAK ADA APINYA", memang semua kejadian dalam hidup manusia itu pasti ada SEBAB dan AKIBATNYA. Hmm, ada pribahasa lain "apa yang kamu tanam itu yang nanti kamu tuai", kalau istilah saya di dunia programmer IT adalah "apa yang kamu program itulah yang kamu dapatkan"

Penyebab dalam kehidupan manusia itu ada dalam pikirannya, sehingga hukum KARMA adalah "APA YANG KAMU PIKIRKAN itulah YANG TERJADI", jika berpikir yang jelek-jelek maka hasilnya jelek, jika berpikir yang enak-enak maka hasilnya enak. Ini adalah HUKUM TUHAN, kalau anda merasa sudah berpikir baik tapi hasilnya masih jelek maka pasti cara berpikirmu yang salah, berpikir baikmu masih separuh-separuh, sehiingga hasil baiknya juga separuh-separuh. Kamu simak penjelasan lainnya di video saya di Channel Youtube Cahaya Kehidupan berikut ini ya. Klik https://www.youtube.com/watch?v=4HeOs0nuUL4

Banyak orang sudah merasa dirinya sudah berpikir positif tapi hasilnya tidak positif, lantas mengatakan bahwa "pikiran" itu tidak benar, padahal orang itu belum utuh berpikir positifnya. Karma seseorang didunia ini bisa baik atau jelek, ya sesuai dengan apa yang diprogram di pikirannya, sesuai dengan apa yang ditanam dalam pikirannya. Jadi KARMA itu bukan dari TUHAN, tapi sesuai dengan Pikiran manusia itu sendiri. Sekarang tergantung dirimu, apakah ingin membuat KARMA yang baik-baik, ataukah mau membuat KARMA yang jelek? Kamu BERHAK memilihnya. Jika memilih membuat KARMA yang baik maka mulai sekarang Berpikirlah yang BAIK-BAIK saja, berpikirlah yang menyenangkan saja.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun