Mohon tunggu...
Ah. Birrul Walidain
Ah. Birrul Walidain Mohon Tunggu... Guru - Cinta Tanah Air

Memberikan informasi yang dapat bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Guru dan Hati

23 Oktober 2018   17:02 Diperbarui: 23 Oktober 2018   17:03 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guru dan Hati.

Tugas pendidik itu sangatlah berat, oleh sebab itu pendidik diharapkan mampu menggunakan hati bukan nafsu.

Jika seseorang mendidiknya masih dengan nafsu lebih baik evaluasi dini daripada nantinya berimbas pada kesimpulan seorang muridnya.

Apabila masih ditemui seorang pendidik yang masih dikuasai egonya maka hancurlah sebuah proses.

Mengapa demikian???

Menguasai dirinya aja belum mampu, apalagi menguasai orang lain bahkan jadi panutan.

Hal kecil yang dapat merusak keistimewaan seorang pendidik adalah duniawi.

Semua manusia membutuhkan duniawi, namun jika seseorang sudah berani berkonsekuensi jiwa pendidik alangkah lebih baiknya mulai menata hati untuk transfer apapun untuk muridnya. Bukan keegoisan karena uang. Bukan keegoisan karena harta. Bukan kegoisan karena tahta  juga bukan karena penghormatan dari manusia.

Percayalah...

Keikhlasan mendidik berbuah istimewanya murid, berbuah kesimpulan yang jelas dan nyata.

Percayalah...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun