"maaf, saya duduk disini ya pak" sapa suara yang begitu kukenal, suara perempuan yang baru saja mengalihkan pikiranku. Ini suara yang dikelas tadi, kuanggkat pandanganku dan kulihat wajah itu tersenyum manis kepadaku.
"oh, ratna, silahkan" balasku dengan sedikit gugup.
kulihat dia sedang minum es jeruk nipis, kenapa begitu banyak persamaan dengannya pikirku. Jeruk nipis dingin merupakan minuman kesukaannya.Â
"sendiri aja Ratna? tanyaku
"iya pak, saya masih baru dikota ini jadi belum punya teman banyak"
kutersenyum tipis mendengarnya.
"iya tidak apa-apa, lama-lama juga akan terbiasa.
kami berdua masih terlihat canggung dalam berbicara, Ratna bahkan tidak pernah berani menatapku langsung. Sejak pertemuan tersenut, kami jarang bertemu, hanya ketika dikelas saja. Wajah itu tidak pernah mau pergi lagi dari hidupku, dengan hadinya Ratna semakin membuatku teringat masa-masa indah dulu. Waktu teruus berjalan, dan akhirnya sudah satu semester berlalu, ada yang mengganjal dari hati ini. Ingin kukatakan kepadanya bahwa dia meningatkanku pada mantanku, tapi tidak elok rasanya jika dosen terlalu dekat dengan mahasiswinya.Â
sampai suatu hari kami sedang bertemu dikantin, kumenghampirinya dan menyapanya.
" Ratna, sedang sendirian?" tanyakuÂ
"iya pak"
