Mohon tunggu...
Mohamad Agus Yaman
Mohamad Agus Yaman Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman

kreator Prov. Kep. Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media Sosial Menjadi Tempat untuk Mendapat Perhatian

29 Desember 2020   08:20 Diperbarui: 28 April 2021   10:40 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memvideokan satu kegiatan ke dalam medsos (foto:agusyaman)

Bagaimana cara sebagian orang begitu mudah mendapatkan perhatian dari orang-orang sekitarnya?, atau orang-orang terdekat?, ataupun dari masyarakat banyak?. Penulis ingin memberi pandangannya, dan untuk melengkapinya dipersilahkan kepada anda untuk menambahkannya walau hanya dalam benak saja.

Disini kita tidak memandang dari derajat, sosialita, fisik ataupun agama, tapi melihat dari apa adanya seseorang sekarang ini.

Kita adalah manusia yang harus bergabung dalam suatu kelompok etnik, suatu suku atau golongan yang anggotanya mengidentifikasi diri dengan sesamanya, atau kelompok yang bergabung berdasarkan garis keturunan yang sama.

Kemudian kita bergabung lagi dengan masyarakat yang lain yang berbeda budaya, saling toleransi kemudian kita harus terikat dalam sebuah masyarakat nasional. Dalam suatu masyarakat, kita akan mengalami/menjadi orang yang kadang sendiri, terasingkan, terkucil, hanya di kenal, hanya diketahui saja dan ada yang terkenal.

Sebagai proses, kita sebagai anggota masyarakat merupakan produk dari kebijakan pemerintah yang di sengaja, agar kita menjadi aman, nyaman dan menjadi sejahtera dalam bermasyarakat dan bernegara.

Mendapat perhatian dari orang banyak itu hanyalah bagian kecil dari kehidupan, namun jika dari perhatian itu kita mendapat penghasilan yang banyak, maka ia menjadi bagian terbesar dalam kehidupan kita, layaknya public figure.

Banyak juga orang-orang tidak berencana menjadi pusat perhatian kemudian ia menjadi seseorang yang terkenal. Biasanya dikarenakan tidak kesengajaan, karena orang lain yang mengekspos foto/videonya ke media sosial atau karena dirinya sendiri yang mengekspos videonya.

Videonya menjadi hiburan bagi orang lain, membuat orang tertawa senang dan mendapat simpati dari masyarakat banyak. Media sosial sekarang ini bukan hal yang mahal, dan bukan hanya untuk kelompok yang memiliki strata sosial yang tinggi. Ia sudah menjadi bagian kebutuhan seluruh manusia tanpa batas usia.

Apapun video yang viral kebanyakan menampakkan hiburan semata. Mereka menampakkan keluguan/kelucuan/kegembiraan yang dapat menarik orang untuk menonton videonya yang akhirnya ia menjadi pusat perhatian.

Keluguan/kelucuan ataupun kegembiraan yang tidak disengaja atau disengaja ini akan berhasil bilamana banyaknya orang telah melihat videonya. Video yang viral ini menggerogoti seluruh lapisan masyarakat. Semuanya ingin melihat, kemudian menular orang-orang yang ingin juga terkenal dan berlimpah ketenaran.

Internet dan media sosial menyumbang point terbesar dalam menjadikan seseorang mendapat perhatian orang lain dan pergaulan jaman sekarang. Jalur instan ini membuat seluruh manusia ingin terlebur, berinteraksi, saling mempengaruhi. Terlebih, media ini dapat memberikan kemudahan orang untuk saling berbagi kisah yang lucu, senang, bahagia, sedih dan lain sebagainya kepada pemirsa di seluruh dunia setiap waktu.

Anggota masyarakat yang tadinya berasal dari masyarakat tradisional yang tidak mengenal internet, kini mereka masuk ke dalam media yang berada dalam genggamannya dan melihat/mengenal masyarakat dunia yang luas ini. Ini mempermudah orang untuk mengenal dan memberi perhatian kepadanya walau berupa kritikan dan sindiran. Kritikan setajam apapun merupakan perhatian orang terhadap dirinya.

Lalu, bagaimana mendapat perhatian dari orang-orang tanpa menggunakan internet atau media sosial?

Ia pasti mendapat perhatian, walau hanya dari orang-orang terdekatnya saja, sedangkan jika ia ingin mendapat perhatian dari orang banyak, maka itu hanya bisa dilakukan dari cerita mulut ke mulut saja dan ini membutuhkan proses (waktu) yang lama.

Menjadi pusat perhatian tanpa menggunakan internet atau media sosial, ia harus terus berlaku baik, murah senyum, luwes dan ramah. Tabiat ini cukup memicu orang-orang untuk bersimpatik kepadanya. Hal ini tidak bisa dipungkiri, berdasarkan fakta-fakta bahwa orang yang demikian itu posisinya di atas kebanyakan orang.

Hendaknya tidak pula dilupakan kehadiran orang yang baik, murah senyum serta ramah ini. Ia mampu merekrut sekian banyak simpatik orang-orang hanya dengan tersenyum, karena senyum adalah kunci pergaulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun