Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Artikel Utama

Dua Ikon Wisata Surabaya Dihidupkan Lagi, Mungkinkah?

26 Januari 2023   15:41 Diperbarui: 27 Januari 2023   20:30 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerbang pintu masuk THR yang berada di belajakang Hi-Tech Mall. foto: jatim.tribunnews.com

***

THR dan TRS yang sekarang mangkrak. foto:diskominfo surabaya
THR dan TRS yang sekarang mangkrak. foto:diskominfo surabaya

Saya memberi catatan khusus terkait dengan rencana Pemerintah Kota Surabaya membangun THR-TRS lagi dengan melibatkan investor atau pihak ketiga.

Pertama, ada kerja sama pengelolaan menggunakan model build operate transfer (BOT) atau bangun guna serah. Dimana pengelolaan diserahkan swasta atau konsorsium dengan jangka waktu tertentu. Jika telah melewati waktunya, semua aset menjadi milik Pemerintah Kota Surabaya.

Pengalaman di Surabaya, BOT tersebut kerap kali menjerat aset pemerintah daerah. Karena nilai kompensasi yang diterima Pemerintah Kota Suravaya sangat rendah, sementara aset pemerintah kota sudah dibangun menjadi pasar, sarana olah raga, mal, dan sebagainya.

Kedua, model kerja sama build transfer operate (BTO) atau bangun serah guna. Di mana setelah selesai dibangun oleh pihak ketiga, aset akan langsung diserahkan kepada pemerintah daerah, untuk kemudian dioperasikan oleh pihak ketiga tersebut selama jangka waktu tertentu.

Dengan model BTO ini, managemen di-handle oleh mitra selama jangka waktu kontrak, dengan perjanjian untuk berbagi keuntungan atau profit sharing.

Ketiga, dalam konteks BOT atau BTO tersebut, idealnya Pemerintah Kota Surabaya bisa lebih dulu menyiapkan perangkat kelembagaannya. Salah satunya dengan membentuk semacam badan usaha milik daerah (BUMD).

Hal itu memungkinkan jika kerja sama dengan pihak ketiga atau mitra dapat berjalan dalam skema yang lebih fleksibel, business-friendly, serta lepas dari kekakuan birokrasi. Pilihan ini juga bukan tanpa risiko. Pasalnya, tuntutan profesionalisme pengelolaan menjadi taruhannya.

Keempat, dari sudut pandang investor sejatinya bukan urusan teknis pembangunan semata, tapi regulasi. Jaminan keamanan investasi sangat diperlukan. Juga dengan kepastian pembebasan lahan. Masalah ini kerap menjadi pemicu keruwetan dalam proses pembangunan.

Tak hanya itu, Pemerintah Kota Surabaya harus bisa membuktikan diri kalau pihaknya selalu ramah dengan kehadiran investasi. Surabaya tak pernah alergi dengan masuknya investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun