Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Soto Ayam Cak To Langganan Selebritis

25 Februari 2021   14:17 Diperbarui: 26 Februari 2021   02:17 2938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jualan Keliling

Nama Cak To adalah panggilan Sugianto, pemiliknya. Kelahiran Lamongan. Dia merintis bisnis dari bawah. Ceritanya tahun 1976, waktu itu dia masih pengantin baru, Cak To memutuskan merantau ke Surabaya. Jualan soto ayam. Jualannya pakai rombong. Keliling kawasan Undaan.

Saban hari, Cak To dibantu istrinya, Supani, menyiapkan seluruh keperluan jualan soto. Mulai dari belanja ke pasar, meracik bumbu, sampai memasaknya.

Lebih 10 tahun Cak To jualan soto keliling. Penghasilannya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagian dia sisihkan untuk ditabung. Ini karena dia sadar jualan keliling ada batasnya. Kondisinya kesehatannya pasti akan menurun. Makanya, dia ingin buka warung soto.

Doa dan harapan Cak To dijawab Sang Khalik. Tahun 1986, Cak To tidak jualan keliling lagi. Dia membuka warung soto ayam di Jalan Undaan Wetan (seberang Rumah Sakit Mata Undaan).

Ketika membuka depot soto, Cak To sempat cemas. Takut kehilangan pelanggannya. Namun, istrinya terus menyemangati jika hal itu gak bakal terjadi. Karena dia yakin dengan kualitas produknya.

Dan terbukti, pelanggan lamanya tidak berkurang. Bahkan pelanggan baru berdatangan. Bukan hanya perseorangan, tapi juga instansi negeri maupun swasta. Pesanan dari kantor-kantor di Surabaya. Tak terkecuali kantor di kompleks ruko sekitar warungnya.

Awal-awal jualan, Cak To menghabiskan enam ekor ayam kampung per harinya. Cak To tak mau mekso (memaksa diri) menambah porsi soto bila jualannya habis. Karena dia harus menyajikan menu yang benar-benar berkualitas.

Tahun 1997, Cak To mulai melayani pesanan katering, pernikahan, hajatan dan acara-acara komunitas. Cak To mulai kuwalahan. Dia lantas merekrut delapan orang pegawai. Mereka sebagian besar orang-orang yang tinggal di sekitar Undaan.

Cengkeraman bisnis soto ayam Cak To makin keras. Tahun 2008, Cak To membeli rumah di Ngemplak I. Berukuran 7 x 12 meter persegi dua lantai. Lokasinya sekitar 10 meter dari warung sotonya. Rumah itu dipakai depot. Jadinya, selain ada warung di Jalan Undaan, Cak To juga juga punya depot. Keberadaan depotnya itu cukup membantu. Ini bila karena warung sotonya sering penuh hingga membuat pelanggan ngantre.

Rombong di depot soto ayam Cak To. foto: arya wiraraja
Rombong di depot soto ayam Cak To. foto: arya wiraraja
Buka Cabang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun