Mohon tunggu...
AGUS WAHYUDI
AGUS WAHYUDI Mohon Tunggu... Jurnalis - setiap orang pasti punya kisah mengagumkan

Jurnalis l Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kartolo dan Kenangan Melawak di Rumah Sakit Jiwa

26 Desember 2020   12:11 Diperbarui: 29 April 2021   08:30 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menggandeng Kartolo menyosialisasikan pentingnya memakai masker. foto: humas kepala staf kepresidenan

Saya masih ingat kenangan Kartolo yang tak pernah terlupakan. Ketika dia dapat job manggung di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) dr. Radjiman Wediodiningrat atau dikenal dengan RSJ Sumber Porong. Bagi Kartolo, penampilan di acara seperti ini baru pertama kali. Makanya, dia berpikir keras mencari cara agar bisa membuat pasien RSJ tersenyum dan terhibur.

Tiba waktunya, Kartolo dan kawan-kawannya berangkat. Perjalanan dari Surabaya menuju RSJ Sumber Porong memakan waku sekitar dua jam. Tiba di lokasi, Kartolo merasa biasa-biasa saja. Ada petugas di sana yang menyambutnya, lalu menyilakan dia dan teman-temannya menunggu di ruang yang di-setting untuk para pengisi acara.

Nah, ketika tampil di atas panggung, Kartolo dibikin bingung lantaran respons dingin audiensnya. Berbagai jurus lawakan sudah dikeluarkan Kartolo cs. Namun hal itu tak membuat penonton tertawa. Tersenyum pun tidak.

Kartolo dan kawan-kawannya nyaris frustasi. Mereka merasakan sudah kehabisan bahan lawakan, tapi penontonnya seolah gak ngereken (tak menghiraukan).

Selang beberapa saat, terjadilah peristiwa ini. Tak ada angin tak ada hujan, layar panggung roboh. Pertunjukan jadi berantakan. Petugas di RSJ Sumber Porong kalang kabut. Mereka kemudan berjibaku membenahi layar yang ambruk.

Di tengah kebingungan itu, pemandangan kontras justru terlihat di rona para penghuni rumah sakit jiwa. Pasalnya, mereka malah tertawa terbahak-bahak melihat kejadian itu. 

Kartolo bersama teman-temannya hanya terdiam, lalu tersenyum kecut. Baru kali ini dia mengalami apa yang lucu ternyata tidak lucu. Sedang apa yang tidak lucu ternyata menjadi lucu.

"Tibake sing gendeng ludruke. (Ternyata yang gila pemain ludruknya)," ucap Kartolo, lalu disambut gerr teman-temannya.

***

Selama menjadi seniman, Kartolo juga sering diundang kampus-kampus. Tahun 1990, saya juga menyaksikan Kartolo cs melawak di Universitas Airlangga (Unair). Tampil di acara open air di pelataran parkir Fakultas Hukum. Saat itu, Kartolo melakonkan diri sebagai mahasiswa yang kementus (sok tahu).    

Dalam dialog, Sokran bertanya kepada Kartolo, "Koen wis melok kuliah opo, Lo, (Kamu ikut kuliah apa?)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun