Mohon tunggu...
Agustinus Wahyono
Agustinus Wahyono Mohon Tunggu... Arsitek - Penganggur

Warga Balikpapan, Kaltim sejak 2009; asalnya Kampung Sri Pemandang Atas, Sungailiat, Bangka, Babel, dan pernah belasan tahun tinggal di Yogyakarta (Pengok/Langensari, dan Babarsari). Buku tunggalnya, salah satunya adalah "Belum Banyak Berbuat Apa untuk Indonesia" (2018) yang berisi artikel non-fiksi dan berstempel "Artikel Utama" di Kompasiana. Posel : agustinuswahyono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Om Neo Berjenis Karikatur, Kartun Opini ataukah Kartun Editorial?

11 Oktober 2018   17:52 Diperbarui: 14 Maret 2019   18:34 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Om Neo berjenis kartun komik, jika penampilannya dengan topik atau judul yang selalu sama dengan kolom Editorial pada hari-hari sebelumnya?

Kalau Om Neo  berjenis komik editorial, bagaimana? Komik editorial? Iya, itu pun dari komentar Jitet Koestana, "Kalau lihat gambarnya, Komik Editorial." 

Sementara, sekali lagi, kolom Editorial berada di hlm.4, dan hari-hari sebelumnya. Om Neo berada di hlm. 12, dan hanya edisi Minggu. Tentu saja hlm. 4 berselisih cukup jauh dengan hlm. 12.

Kalau posisinya berdampingan dengan kolom Editorial dan topik  atau judul serinya tidak berhubungan dengan judul editorial, mungkin pas jenisnya "Komik Ediotrial". Ah, masak, sih, komik editorial yang bisa sama judul begitu? Masak juga, sih, kolom Editorial sebaiknya dipindah ke edisi Minggu dan hlm. 4?

Mungkin jenis Om Neo masih perlu dipikirkan lebih lanjut. Lantas, bagaimana dengan penamaan rubriknya?

Kalau seperti Kompas, ya, "Kartun" bisa dipakai sebagai fungsi kontrol sosial. Tetapi kartun-kartun di Kompas edisi Minggu dalam rubrik TTS & Kartun tidak terkait dengan Editorial (Tajuk Rencana). Berbeda dengan Om Neo yang berjudul sama dengan kolom Editorial.


Kalau rubriknya bernama "Kartun Editorial", agak janggal juga. Pasalnya, posisinya bukan di halaman editorial, dan muncul di edisi Minggu. Selain itu, kartun editorial tidaklah "wajib" menampilkan kritik yang panjang-lebar-tinggi dalam balon kata (dialog/obrolan), bahkan bisa saja malah sekali-sekali tanpa balon kata.

Nah, bagaimana kalau rubriknya bernama "Kartun Opini"?

Sekilas pas, mengingat Om Neo selalu menampilkan opini-opini berdasarkan topik-topiknya. Hanya saja, masalahnya ialah kesamaan judul dengan tulisan di kolom Editorial.

Lumayan membingungkan, rupanya. Rubriknya "Karikatur" tapi tidak ada wajah khas tokoh tertentu. "Kartun Editorial" tapi posisi dan waktu tampilnya tidak pas. "Kartun Opini" tapi judul topik-topiknya berasal dari kolom Editorial.

Jadi, apakah nama yang tepat untuk rubriknya agar Om Neo bisa lebih leluasa memainkan perannya dalam satu lembar halaman utuh itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun