Mohon tunggu...
Agustinus Gereda Tukan
Agustinus Gereda Tukan Mohon Tunggu... Penulis

Gemar membaca dan menulis, dengan karya narasi, cerpen, esai, dan artikel yang telah dimuat di berbagai media. Tertarik pada filsafat, bahasa, sastra, dan pendidikan. Berpegang pada moto: “Bukan banyaknya, melainkan mutunya,” selalu mengutamakan pemikiran kritis, kreatif, dan solusi inspiratif dalam setiap tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Novel] Menapak Jejak di Kimaam, Episode 111-112

7 Februari 2025   04:30 Diperbarui: 6 Februari 2025   19:08 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Cover Novel Menapak Jejak di Kimaam (Dokumentasi Pribadi)

Josefa menjawab dengan ramah, "Benar, Marta. Kita tetap menghormati tradisi kita, tetapi juga tidak takut untuk mencoba hal baru demi kebaikan bersama."

Setiap ubi yang diangkat dari tanah semakin menguatkan keyakinan warga bahwa perubahan ini membawa berkah. Hasil panen tidak hanya lebih besar, tetapi juga lebih banyak. Warga mulai melihat potensi keuntungan yang lebih besar dari hasil pertanian mereka.

Selain ubi, hasil panen sayuran dan buah-buahan lain juga meningkat. Kebun-kebun mereka sekarang penuh dengan tanaman yang tumbuh subur. Penduduk kampung mulai merasakan dampak positif dari peningkatan hasil panen ini. Mereka memiliki lebih banyak makanan untuk keluarga dan juga bisa menjual kelebihan hasil panen ke pasar, menambah pendapatan keluarga.

Melihat semua ini, Josefa merasa sangat puas. Usahanya untuk menggabungkan metode tradisional dan modern terbukti berhasil. Peningkatan hasil panen ini bukan hanya memperbaiki kehidupan warga kampung dari segi ekonomi, tetapi juga memperkuat kepercayaan diri mereka dalam menjaga kearifan lokal sambil membuka diri terhadap inovasi.

"Ini adalah bukti bahwa kita bisa maju tanpa meninggalkan akar budaya kita," ujar Teguh dengan semangat. "Kita bisa menjadi contoh bagi kampung-kampung lain di Papua."

Warga lain, Bapak Yohanis, mengangguk setuju, "Kita harus terus mendukung dan belajar bersama. Hasil ini adalah awal yang baik."

Pemandangan ladang-ladang yang subur dan senyum bahagia warga adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan kolaborasi bisa membawa perubahan besar. Josefa yakin bahwa ini baru awal dari banyak kemajuan yang bisa dicapai Kampung Tabonji. Dengan semangat gotong royong dan keinginan untuk terus belajar, masa depan kampung ini terlihat semakin cerah.

"Ini baru permulaan," kata Josefa sambil menatap ladang-ladang yang hijau. "Dengan dukungan kalian, kita akan terus maju dan menciptakan lebih banyak perubahan positif."

Dengan semangat gotong royong yang semakin kuat, warga Kampung Tabonji melangkah maju dengan penuh harapan dan keyakinan akan masa depan yang lebih baik.

(Bersambung)

Merauke, 7 Februari 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun