Mohon tunggu...
Agustino Pratama
Agustino Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Desainer Grafis dan Bangunan, Konten Kreator, serta Penulis Amatir yang mood nya naik turun

"Siapa tak kenal binatang jalang, lihat diri sendiri penasaranmu hilang. Jangan menangis, diatas masih ada bintang." Seburuk apapun kita, kita selalu mempunyai kesempatan untuk memulai perubahan. Jangan pernah ragu untuk melangkah. Berpegang teguh pada satu prinsip, "Bukan menjadi orang lain untuk menjadi yang terbaik, jadilah diri sendiri yang pasti bisa menjadi seseorang yang lebih baik." - Agustino Pratama -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kasus Marsinah yang Terulang

2 Juli 2017   03:02 Diperbarui: 2 Juli 2017   03:07 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dukungan Warga agar kasus terungkap (Dokumentasi Pribadi)

Mungkin, sudah agak menghilang dalam benak masyarakat Indonesia tentang kasus Marsinah yang terjadi pada beberapa tahun silam. Kasus pembunuhan seorang wanita, buruh pabrik, secara mengenaskan dengan kemaluan ditembak. Marsinah ditemukan dalam keadaan meninggal penuh luka di hutan Dusun Jegong, Desa Wilangan, Nganjuk. Kematian Marsinah berbuntut panjang, dan membuat aparat penegak hukum menemui kesulitan dalam pengungkapan kasus yang sudah membuat resah banyak pihak. Kasus Marsinah terjadi pada tahun 1993.

Pada tanggal 04 Desember 2016 yang lalu, tepatnya di Desa Gapuro, masyarakat desa digemparkan dengan ditemukannya mayat salah seorang warga, janda anak 2 atas nama Haniyah, di rumah majikannya yang juga berdomisili di Desa Gapuro. Mayat yang dari kondisi fisiknya ditemukan beberapa luka baik memar dan bekas goresan benda tajam, serta di lokasi kejadian ditemukan bercak darah korban, diduga sebagai satu kasus pembunuhan.

Pihak kepolisian setempat, telah berusaha melakukan penyelidikan kasus hingga melibatkan Polsek, Polres, sampai Polda Jateng. Surat keterangan Autopsi dan hasil penyelidikan pun telah dikeluarkan hingga memperjelas status sebagai "Kasus Pembunuhan".

Sayangnya, sejak kejadian perkara hingga saat ini, belum juga ada kejelasan atas kasus yang terjadi di Desa Gapuro tersebut. Pihak aparat kepolisian, belum juga mampu menguak misteri dibalik kejadian tersebut. Pihak keluarga yang tidak puas dengan penyelidikan pihak kepolisian pun telah berusaha membawa kasus tersebut pada beberapa instansi terkait yang diharapkan mampu memaksimalkan kinerja aparat, dari KOMNASHAM, KONTRAS, KOMPOLNAS, hingga berita ini sampai pada pihak kepresidenan.

Terhitung selama tujuh bulan sejak kasus terjadi, pihak keluarga didukung warga Desa Gapuro, pada akhirnya memutuskan untuk aktif menyuarakan dan memberitakan kasus ini ke ruang publik. Pemasangan Spanduk dan penyebaran berita di media online pun gencar dilakukan pihak keluarga dan warga Desa Gapuro.

Dari segi Kasus dan korban, kejadian ini seakan mengingatkan kepada masyarakat tentang kasus Marsinah. Keduanya, Marsinah dan Haniyah, keduanya sama-sama berprofesi sebagai buruh yang pada akhirnya menjadi korban pembunuhan sadis.

Harapan keluarga korban, kasus ini dapat segera terungkap hingga ditemukan pelaku dan terkuak motifnya. Selain itu, juga dapat menjadi pelajaran dan koreksi masyarakat, bahwa hingga saat ini pun kasus pembunuhan yang mengorbankan rakyat kecil masih sering terjadi dan tidak jarang terlupakan karena faktor ekonomi ataupun tingkatan hidup korban yang dianggap rendah.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun